Sabtu, 05 Desember 2015

Kumpulan Peribahasa Bahasa Indonesia Lengkap (Bagian 3)


Apa kabar kawan? Ini kumpulan peribahasa bagian 3, kelanjutan yang sebelumnya. Semoga bermanfaat!


>>berleleran bagai getah di lalang
tidak keruan (tentang percakapan atau pembicaraan)

>>berlidah di lidah orang
hanya menurut perkataan orang saja

>>berlurah di balik pendakian
maksud lain yang tersembunyi

>>bermain air basah, bermain api lecur
tiap pekerjaan atau usaha ada susahnya

>>bermain air basah, bermain api letup, bermain pisau luka
tiap perbuatan atau pekerjaan ada akibatnya (risikonya)

>>bermalam di bawah nyiur pinang orang, kata orang diturut
hendaklah kita mengikuti adat-istiadat negeri yang kita tempati

>>berminyak biar licin (lecak)
tanggung-tanggung; setengah-setengah

>>berminyak muka nya
senang; gembira

>>bermulut di mulut orang
selalu meniru perkataan orang

>>bernapas ke luar badan
lebih percaya pada pendapat orang lain daripada percaya pada pendapat sendiri

>>bernapas ke luar badan
lebih percaya pada pendapat orang lain daripada percaya pada pendapat sendiri

>>berniaga di ujung lidah
orang pandai yg tidak jujur

>>beroleh badar tertimbakan
mendapat keuntungan yang tidak di- sangka-sangka

>>beroleh lumpur di tempat yang kering
mendapat kesusahan yang tidak disangka-sangka

>>beroleh sehasta hendak se depa
sudah diberi sedikit, mau minta lebih lagi

>>berpilin-pilin bagai kelindan
sudah menjadi satu benar, tidak dapat diceraikan lagi

>>bersaksi ke lutut
menjadikan sahabat (sanak saudara sendiri) sebagai saksi

>>bersaksi ke lutut
menjadikan sahabat (sanak saudara sendiri) sebagai saksi

>>bersalai tidak berapi
mengandung (hamil), tetapi tidak bersuami

>>bersalai tidak berapi
mengandung (hamil), tetapi tidak bersuami

>>bersandar di lemang hangat
berlindung kepada orang yang jahat (zalim dsb)

>>bersarak serasa hilang, bercerai serasa mati
seseorang yang sangat rindu karena perceraian dengan kekasihnya

>>bersarak serasa hilang, bercerai serasa mati
seseorang yang sangat rindu karena perceraian dengan kekasihnya

>>bersawah seperempat piring, ke sawah sama dengan orang
orang miskin yang bertingkah laku sebagai orang kaya

>>berserah berkabilan
sudah memercayakan sesuatu kepada orang, tetapi masih mengawasinya juga (jadi, tidak percaya sungguh-sungguh)

>>berserah berkabilan
sudah memercayakan sesuatu kepada orang, tetapi masih mengawasinya juga (jadi, tidak percaya sungguh-sungguh)

>>bersesak-sesak bagai ular tidur
seseorang yang disesakkan, seperti ditagih utang berulang-ulang

>>bersesapan belukar
pekerjaan yang tidak sempurna

>>bersikap masa bodoh
tidak peduli apa-apa; tidak ikut memikirkan perkara orang lain

>>bersua alur nya,
sesuai benar; cocok

>>bersua baji dengan matan (tahan baji oleh kelidai)
keras (berani, kuat) lawan keras (berani, kuat)

>>bersua beliung dengan sangkal
sesuai benar (karena sepaham dan setujuan)

>>bersukat darah, bertimbang daging (dengan)
berperang mati-matian (dengan)                                                                          

>>bersuluh menjemput api
bertanya tentang sesuatu yang sudah diketahui

>>bersurih bak sepasin , berjejak bak berkik, berbau bak embacang
ada tanda-tanda (bukti) yang nyata dan sah dalam suatu kejahatan

>>bersurih bak sepasin, berjejak bak berkik, berbau bak embacang
kejahatan yang telah ada buktinya yang sah

>>bersutan di mata beraja di hati
orang yang suka berbuat sesuka hati dan sewenang-wenang

>>bertabur bijan ke tasik
membuang-buang uang (waktu dan tenaga)

>>bertabur bijan ke tasik
membuang-buang uang (waktu dan tenaga)

>>bertali boleh dieret, bertampuk boleh dijinjing
ada tanda (bukti) yang jelas atau yang boleh dipegang teguh

>>bertali boleh dieret, bertampuk boleh dijinjing
perjanjian sudah erat dengan syarat-syaratnya

>>bertanam tebu di bibir
mengeluarkan perkataan yang manis-manis (memuji-muji dsb), tetapi mempunyai maksud yang kurang baik

>>bertandang ke surau
bertamu ke rumah orang dengan tidak mendapat jamuan apa-apa; ~

>>bertandang ke surau
bertamu ke rumah orang dengan tidak mendapat jamuan apa-apa; ~

>>bertanjak baru bertinjau
melakukan sesuatu sebagaimana mestinya

>>bertanjak baru bertinjau
melakukan sesuatu sebagaimana mestinya

>>berteduh di bawah betung
mendapat pertolongan yang tidak mencukupi

>>berteduh di bawah betung
beroleh pertolongan yang tidak memadai

>>berteduh di bawah betung
mendapat pertolongan yang tidak mencukupi

>>bertemu beliung dengan ruyung
sama-sama kuat (tentang permusuhan)

>>bertemu muka dengan tedung
bertemu (berharap-harap) antara dua orang yang sama-sama kuat (pandai)

>>bertemu muka dengan tedung
bertemu (berharap-harap) antara dua orang yang sama-sama kuat (pandai)

>>bertemu muka dengan tedung
bertemu (berharap-harap) antara dua orang yang sama-sama kuat (pandai)

>>bertemu mura dengan tedung
sama-sama pandai (kuat dsb)

>>bertemu ruas dengan buku
sesuai benar; serasi

>>bertemu ruas dengan buku
cocok (sesuai) karena memang sudah jodohnya

>>bertemu teras dengan beliung
dua orang bertengkar yang sifatnya sama-sama keras

>>bertenun sampai ke bunjai nya
mengerjakan sesuatu harus sampai selesai

>>bertepuk sebelah tangan
kasih sayang yang datang dari sebelah pihak

>>bertepuk sebelah tangan tidak akan berbunyi
kasih sayang tidak mungkin datang dari satu pihak

>>bertiraikan banir
tidak mempunyai rumah

>>bertitah lalu sembah berlaku
jika kehendak orang lain kita turut, kehendak kita pun akan diturut juga

>>bertohor air liur
sudah banyak memberi nasihat, tetapi tidak diindahkan

>>bertopang pangkal seia
berbantah dapat menjadi dasar mencapai persetujuan

>>bertukar beruk dengan cigak
sama saja halnya

>>bertukar jalan (sekandang tidak sebau, seia bertukar sebut)
berlainan pendapat (caranya) meskipun maksudnya sama;

>>bertunggul ditarah, kesat diampelas
sudah beres (tentang perselisihan)

>>besar bungkus tak berisi (tong kosong nyaring bunyinya)
orang yang besar cakap, tetapi kepandaiannya tidak ada

>>besar kapal besar gelombang
makin tinggi pangkatnya atau makin besar perniagaannya, makin banyak pula risikonya

>>besar kayu besar bahan nya
jika penghasilan besar, pengeluarannya pun besar pula

>>besar kayu besar bahannya ( besar periuk besar keraknya)
banyak penghasilan banyak pula belanjanya

>>besar kayu besar dahan nya
makin banyak pendapatan (uang) makin banyak pula yang dibelanjakan

>>besar pasak dari tiang
belanja lebih besar daripada pendapatan

>>besar periuk besar kerak
semakin banyak pendapatan, semakin banyak pula pengeluaran

>>besar senggulung daripada beban, besar pasak daripada tiang
besar belanja daripada pendapatan

>>besi baik dibajai (diringgiti)
barang yang sudah baik ditambah baik lagi

>>besi baik tiada berkarat (budi baik tak dilupakan)
perbuatan yang baik selamanya terpuji

>>betung ditanam, aur tumbuh
mengharapkan sesuatu yang baik (menguntungkan), tetapi memperoleh yang sebaliknya

>>biang menanti tembuk
perkara yang hampir mendapat keputusan

>>biar dahi berluluk asal tanduk mengena
apa pun akan dilakukan asal maksud tercapai

>>biar kalah sabung asalkan menang sorak
biar harta habis asal hati senang (puas)                                  

>>biar lambat laga , asal menang
biar lambat asal selamat

>>biar miskin asal cerdik, terlawan jua orang kaya
kebijakan itu lebih utama daripada kekayaan

>>biar putih tulang, jangan berputih mata (lebih baik putih tulang daripada berputih mata)
lebih baik mati daripada menanggung malu

>>biar putih tulang, jangan putih mata
lebih baik mati daripada mendapat malu

>>biar singit jangan tertiarap
jika mendapat kerugian (kesusahan dsb), hendaklah diikhtiarkan agar tidak terlalu rugi dsb; tidak apa-apa rugi sedikit, asal jangan habis sama sekali (hartanya)

>>biar sipi (asal) jangan sesat
jika telah menderita kerugian (kekalahan, kesusahan, dsb) hendaknya diusahakan supaya jangan terlampau menderita; biar rugi sedikit, asal jangan rugi banyak

>>biar telinga rabit , asal dapat bersubang
biar badan terasa sakit asal menjadi cantik

>>biar tersengat, jangan tiarap
hendaklah diusahakan supaya jangan terlanjur merugi dsb

>>biar titik jangan tumpah
biar rugi sedikit asal jangan rugi banyak                              

>>bibir nya bukan diretak panas
perkataannya (nasihatnya) tidak sia-sia

>>biduk lalu kiambang bertaut
seperti dua orang bersaudara jika bertengkar akan lekas berbaik atau berkumpul kembali

>>biduk lalu kiambang bertaut
lekas berbaik atau berkumpul kembali (seperti perselisihan antara sanak keluarga)

>>biduk lalu kiambang bertaut
seperti dua orang bersaudara jika bertengkar akan lekas berbaik atau berkumpul kembali

>>biduk lalu, kiambang bertaut
orang yang berkelahi atau bertengkar yang akhirnya berbaik dan berkumpul kembali (tentang orang ramai berkumpul)

>>biduk tiris menanti karam
sudah tidak tertolong lagi

>>biji hampa
sia-sia; tidak dipedulikan

>>biji hampa
sia-sia; tidak dipedulikan

>>bingung tak dapat diajar, cerdik tak dapat diikuti
berlagak pandai (tidak mau mendengarkan nasihat orang)

>>bintang di langit boleh dibilang, tetapi arang di muka tak sadar
cela (kesalahan, keburukan, dsb) orang lain diketahui, tetapi cela sendiri tidak tahu

>>bodoh-bodoh sepat , tak makan pancing emas
meskipun bodoh, dapat juga memilih mana yang baik dan mana yang buruk untuk dirinya

>>bondong air bondong ikan
gerakan suatu perkumpulan selalu bergantung kepada kegiatan dan kecakapan pemimpinnya; orang banyak biasanya mengikuti jejak atau anjuran orang terkemuka (pemimpin)

>>buah hati cahaya mata
dikatakan tentang anak yang sangat disayang

>>buah manis berulat di dalamnya
perkataan yang manis-manis biasanya mengandung maksud yang kurang baik

>>buah tangisan beruk
gadis cantik yang menjadi idaman anak bujang

>>buah tangisan beruk
gadis cantik yang menjadi idaman anak bujang

>>buaian diguncang, anak dicubit
perbuatan dan tutur kata yang baik untuk menutupi perbuatan atau maksud yang jahat

>>buka kulit , ambil (tampak) isi
jujur dan terus terang (dalam perundingan dsb)

>>bukan budak makan pisang
bukan orang yang dapat dipermainkan (ditipu)

>>bukan tanahnya menjadi padi
bukan tampannya yang akan menjadi orang baik-baik

>>bukit jadi paya
orang kaya (mulia) menjadi miskin (hina)

>>bulan naik , matahari naik
mendapat untung di sana-sini

>>bulat air oleh pembuluh, bulat kata oleh mupakat
kata sepakat dapat diperoleh melalui perundingan

>>bulat boleh digulingkan, pipih boleh dilayangkan
sudah sepakat benar; sudah putus mufakat

>>bulu mata bagai seraut jatuh
alis yang melengkung, runcing bentuknya dan bagus            

>>bumi berputar zaman beredar
keadaan zaman selalu berubah

>>bumi mana yang tak kena hujan
setiap orang berbuat salah

>>bumi tidak selebar daun kelor
dunia tidak sempit

>>bunga dipetik perdu ditendang (bunganya dipersunting, pangkalnya diberaki)
hanya mau mengambil keuntungan saja (misal istri dikasihi, mertua dibenci)

>>bungkuk baru betul, (buta baru celik)
orang hina (miskin) yang menjadi mulia (kaya) sehingga berbuat yang bukan-bukan

>>bungkuk kail hendak mengena
tipu muslihat untuk mencari keuntungan

>>bungkuk sejengkal tidak terkedang
tidak mau mendengar kata orang; keras kepala                   ##################################################################################################DISINI


******************************************************************************************************************
14/07/2010
>>buntat hendak jadi kemala
tidak tahu diri

>>bunyi perempuan di air
ramai (gaduh sekali)

>>buruk muka cermin dibelah
menyalahkan orang atau hal lain meskipun sebenarnya dia sendiri yang salah, bodoh, dsb

>>buruk muka cermin dibelah
karena aibnya (kesalahannya) orang lain dipersalahkan

>>buruk muka cermin dibelah
karena kesalahan (kebodohan) sendiri, orang lain dipersalahkan

>>buruk perahu, buruk pangkalan
tidak sudi lagi menginjak rumah bekas istrinya atau tempat bekerja yang telah ditinggalkan

>>burung terbang dipipis lada
sesuatu yang belum tentu diperoleh sudah dirancang pemakaiannya

>>burung terbang dipipiskan lada
sudah bersiap untuk bersenang-senang dengan sesuatu yang belum lagi diperoleh

>>busuk kerbau, jatuh berdebuk
perbuatan yang kurang baik lambat laun akan ketahuan orang lain juga

>>busut juga yg ditimbun anai-anai
1 yg biasa bersalah juga yg dituduh orang dl suatu kejahatan; 2 orang yg kaya juga yg bertambah kekayaannya

>>buta baru celik (melihat)
menjadi sombong karena beroleh kekayaan (pangkat dsb)

>>buta kehilangan
dalam keadaan yang sangat sulit

>>cacing hendak menjadi naga
orang hina hendak menyamai orang besar

>>cacing menjadi ular naga
orang hina (miskin) menjadi orang besar (kaya)

>>cakap berdegar-degar, tumit diketing
banyak mulut, tetapi penakut

>>cakap berlauk (-lauk), makan dengan sambal lada
cakapnya seperti orang berada, padahal sesungguhnya hidupnya serba kekurangan

>>calak ganti asah (menanti tukang belum datang)
sesuatu yang dipakai untuk sementara waktu saja sebelum ada yang lebih baik (jadi hanya sekadar mencukupi kebutuhan)

>>campak bunga dibalas dengan campak tahi
memberi kebaikan dibalas dengan kejahatan

>>cangkat sama didaki lurah sama dituruni
sama-sama merasakan kesusahan atau kesenangan

>>cari umbut kena buku
mencari yang baik, mendapat yang buruk

>>carik-carik bulu ayam lama-lama bercantum juga
perkelahian sesama saudara itu akhirnya berbaik juga

>>cekel berhabis, lapuk berteduh
terlampau kikir itu tidak berfaedah sebab akhirnya harta kekayaan itu akan habis juga

>>cekur jerangau, ada lagi di ubun-ubun
masih sangat muda (belum berpengalaman)

>>cencang dua segerai
sekali jalan dua pekerjaan selesai

>>cencang putus tiang tumbuk
putusan yang mengikat

>>cencaru makan pedang
pekerjaan yang lambat, tetapi hasilnya baik

>>cepat kaki ringan tangan
suka menolong
>>coba-coba menanam mumbang , kalau tumbuh sunting, (= suri, turus) negeri
kerjakan terus, barangkali ada hasilnya kelak

>>condong ditumpil, lemah diaduk
orang yang dalam kesulitan uang dsb diberi pertolongan

>>condong yang akan menimpa
perbuatan yang mendatangkan celaka

>>condong yang akan menongkat, rebah yang akan menegakkan
pemimpin yang akan membantu anak buahnya kalau mereka dalam kesusahan

>>daging gajah sama dilapah, daging tuma sama dicecah
banyak sama banyak, sedikit sama sedikit; adil

>>dagu nya lebah bergantung
dagu yang bagus

>>dahan pembaji batang
(orang kepercayaan yang) menyalahgunakan harta benda tuannya

>>dahi kiliran taji
dahi yang licin

>>dahi sehari bulan
dahi yang elok bentuknya

>>dahulu bajak daripada jawi
sesuatu yang patut didahulukan dikemudiankan dan sebaliknya; tidak menurut aturan yang biasa

>>dahulu sorak kemudian tohok
menggembar-gemborkan sesuatu yang belum terjadi (belum terbukti)

>>dahulu timah , sekarang besi
dikatakan tentang seseorang yang turun martabatnya (gengsinya atau kedudukannya); orang kaya yang telah habis harta bendanya

>>dalam madu berisi empedu
dalam perkataan yang manis-manis biasanya berisi tipu daya yang tidak baik

>>dalam rumah membuat rumah
mencari keuntungan untuk diri sendiri ketika bekerja pada orang lain

>>dapat durian runtuh
mendapat untung dengan tidak bersusah payah

>>dapat tebu rebah
mendapat untung

>>darah baru setampuk pinang
masih muda sekali (belum banyak pengalaman)

>>darah se tampuk pinang
masih muda benar (belum berpengalaman, kurang akal)

>>dari jung turun ke sampan
turun pangkat; turun martabat

>>dari lecah lari ke duri
menghindarkan diri dari kesukaran, mendapat yang lebih besar

>>dari semak ke belukar
meninggalkan sesuatu yang buruk, mendapatkan yang buruk pula

>>dari semak ke belukar
sama saja halnya
>>daripada cempedak lebih baik nangka, daripada tidak, lebih baik ada
benda yang sedikit (kurang baik) pun jadilah daripada tidak sama sekali

>>daripada hidup bercermin bangkai lebih baik mati berkalang tanah
daripada menanggung malu lebih baik mati

>>daripada hidup bercermin bangkai, lebih baik mati berkalang tanah (daripada hidup berlumur tahi, lebih baik mati bertimbun bunga)
daripada hidup menanggung malu, lebih baik mati

>>datang tak berjemput, pulang tak berhantar
perihal orang yang tidak diindahkan

>>datang tampak muka, pulang tampak punggung
datang dan pergi hendaklah memberi tahu

*******************************************************************************************************udah selesai 14/07/10

>>datang tampak muka, pulang tampak punggung********************************************************15/07/10
hendaklah selalu bersopan santun apabila datang di rumah orang atau pergi dari rumah orang

>>datang tidak berjemput, pulang tidak berantar
tidak diperlakukan sebagaimana mestinya (tentang tamu)

>>degar degar merpati
perselisihan (antara suami istri) yang tidak menyebabkan renggang, melainkan justru merapatkan

>>dekat dapat ditunjal, jauh dapat ditunjuk
perkataan atau pengakuan yang dapat dibuktikan kebenarannya

>>dekat mencari indu , jauh mencari suku
jika merantau ke tempat yang dekat, kita mencari indu (orang yang seketurunan dengan kita), tetapi kalau kita merantau ke tempat yang jauh, kita mencari orang yang satu suku saja dengan kita sudah cukup

>>dekat mencari suku , jauh mencari hindu
mencari pertalian keluarga; menyusur galur

>>dekat tak tercapai jauh tak berantara
menginginkan sesuatu, tetapi tidak mampu untuk mendapatkannya

>>dekat tak tercapai, jauh tak antara
sesuatu yang dekat dengan kita, tetapi tidak dapat kita ambil karena tiada upaya

>>delapan tapak bayang-bayang
alamat waktu kira-kira pukul 08.00

>>dengan sesendok madu dapat lebih banyak ditangkap serangga daripada dengan cuka sesendok
dengan mulut manis serta ramah-tamah lebih banyak diperoleh sahabat (kawan) daripada dengan perkataan yang tajam dan muka yang masam

>>di luar bagai madu , di dalam bagai empedu
kelihatan bagus, tetapi sebenarnya tidak demikian halnya

>>di luar merah di dalam pahit
kelihatan bagus, tetapi sebenarnya tidak demikian halnya

>>di mana bumi dipijak, di sana langit dijunjung
harus menyesuaikan diri dengan adat dan keadaan tempat tinggal

>>di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung
menurutkan adat kebiasaan tempat yg didiami

>>di mana kayu bengkok, di sanalah musang meniti
di tempat yang tidak terjaga, di situlah pencuri datang

>>di mana pinggan pecah, di sana tembikar tinggal
di mana orang meninggal di situ dikuburkan

>>di mana ranting dipatah, di situ air disauk
setiap orang hendaklah menurut adat kebiasaan di negeri tempat tinggalnya

>>di mana tanah dipijak, di situ langit dijunjung
hendaklah mengikuti adat negeri yang didiami

>>di mana tembilang terentak, di situlah cendawan tumbuh
di mana perkara atau perselisihan tumbuh, di situlah diselesaikan

>>di manakah berteras kayu mahang
jangan mengharapkan sesuatu yang mustahil

>>di muka (di puncak) hidung
dekat sekali di depan orang

>>di padang orang berlari, di padang sendiri berjingkat
tabiat orang tamak, mau menerima pemberian orang, tetapi tidak mau memberi

>>dialas bagai memengat
(kalau) berkata hendaknya jangan asal berkata saja

>>diam di laut masin tidak, diam di bandar tak meniru
tidak mengikuti adat kebiasaan yang baik

>>diam penggali berkarat, diam ubi berisi
pengetahuan dsb yang tidak dipakai lama-kelamaan akan hilang

>>diam seribu basa
diam sama sekali (tidak berkata sepatah pun)

>>diam-diam ubi (berisi)
pendiam atau diam, tetapi berpikir atau banyak pengetahuannya

>>dianjak layu , dianggur mati
seseorang yang telah menetapkan katanya, tidak akan mengubah lagi ketetapan itu karena sudah menjadi adat rasam

>>dianjak layu , dibubut mati
suatu kebenaran yang tidak boleh diubah lagi, yang harus dipakai terus

>>dianjak layu, dibubut mati
suatu kebenaran yang tidak boleh diubah lagi, tetapi harus dipakai terus

>>dianjungkan seperti payung , ditambak seperti kasur
sangat; dimuliakan

>>diasak layu, dicabut mati
sesuatu yang tetap dan tidak diubah-ubah lagi

>>diberi berkuku hendak mencekam
diberi kekuasaan, lalu hendak berbuat sewenang-wenang

>>diberi berkuku hendak mencengkam
diberi kuasa sedikit, lalu hendak berbuat sewenang-wenang

>>diberi bertali panjang
diberi kebebasan yang seluas-luasnya; dibiarkan berbuat sesuka hatinya:

>>diberi betis hendak paha
diberi sedikit lalu menginginkan yang banyak (semuanya)

>>diberi betis hendak paha
diberi sedikit minta banyak lagi atau semuanya

>>diberi kepala hendak bahu
diberi sedikit lalu minta banyak

>>diberi kuku hendak mencengkam
baru diberi kekuasaan sedikit sudah hendak menindas orang lain

>>diberi sejari hendak setelempap
orang yang diberi sedikit ingin lebih banyak lagi

>>diberi sejari hendak setelempap
orang yang diberi sedikit ingin lebih banyak lagi

>>diberi sejengkal hendak sehasta diberi sehasta hendak sedepa
diberi sedikit lalu hendak minta lebih banyak lagi

>>dibilang genap , dipagar ganjil
kelihatannya beruntung, tetapi sebenarnya merugi

>>dibuat karena Allah , menjadi murka Allah
dilakukan dengan maksud baik, tetapi disangka orang kurang atau tidak baik

>>dibujuk ia menangis , ditendang ia tertawa
orang baru bekerja dengan baik dan sempurna sesudah ia dimarahi

>>dibujuk ia menangis , ditendang ia tertawa
orang baru bekerja dengan baik dan sempurna sesudah ia dimarahi

>>dicoba-coba bertanam mumbang , moga-moga tumbuh kelapa
dicoba-coba mengusahakan sesuatu yang hasil, moga-moga menjadi besar dan mendatangkan hasil

>>dientak alu luncung
dikalahkan oleh orang bodoh

>>digenggam takut mati, dilepaskan takut terbang
rasa gelisah, khawatir kacau-balau

>>diindang ditampi beras, dipilih antah satu-satu
jika hendak mencari istri atau menantu hendaklah diselidiki betul-betul sebelumnya

>>diiringkan menyepak, dikemudiankan menanduk
serba menyu-sahkan orang (misal tidak diajak berunding marah, diajak berunding pendiriannya tidak tegas)

>>dijual sayak , dibeli tempurung
sama saja halnya, pekerjaan baru, tetapi tidak berbeda dari pekerjaan lama

>>dikatakan berhuma lebar, sesapan di halaman
memegahkan kekayaan (keberanian dsb), tetapi tidak ada tanda-tanda kekayaan (keberaniannya)

>>dikati sama berat, diuji sama merah
seimbang derajatnya (kedudukannya, pangkatnya, dsb)

>>dikerkah dia menampar pipi, dibakar dia melilit puntung
selalu hendak membalas kepada orang yang berbuat jahat

>>dilengah (dimabuk) beruk berayun
merasa senang (asyik) akan sesuatu yang tidak ada gunanya

>>dilihat pulut , ditanak berderai
apa yang kelihatan di luar (pada lahirnya) berlainan dengan keadaan sebenarnya (seperti kelihatannya pandai, sebenarnya tidak tahu apa-apa)

>>diminta tebu diberi teberau
diberi sesuatu yang berlainan dengan yang dijanjikan

>>dipanggang tiada angus
beberapa kali menempuh bahaya, tetapi selalu selamat
*****************************************************************************************************************15/07/10

****************************************************************************************************************19/07/10
>>diraih siku ngilu, direngkuh lutut sakit
serba salah dalam suatu pekerjaan yang sangat sulit, dikerjakan berbahaya tidak dikerjakan berbahaya pula

>>dirintang siamang berbual
asyik melihat sesuatu yang tidak berguna dengan menghabiskan waktu

>>disangka panas sampai petang, kiranya hujan tengah hari
disangka akan senang atau mulia selamanya, tetapi tiba-tiba ditimpa musibah sehingga jatuh melarat

>>disangka tiada akan mengaram , ombak yang kecil diabaikan
tiada mengindahkan bahaya yang kecil, akhirnya tertimpa bencana besar

>>diserakkan padi awak diimbaukan orang lain
orang lain dipelihara, keluarga sendiri disia-siakan

>>disigai sampai ke langit (tinggi disigai, besar ditebang)
suatu perkara diselidiki secara tuntas; diselidiki (diusut) sebaik-baiknya

>>disisih bagai antah
diasingkan dari yang lain; tidak disukai

>>ditebuk (dikerobok) tikus
sudah hilang kegadisannya (sudah tidak gadis lagi)

>>ditetak belah, dipalu belah, tembikar juga akan jadinya
walau bagaimanapun disiksa dan disakiti akhirnya kalau mati tetap jadi mayat:

>>ditindih yang berat, >>dililit yang panjang
tidak dapat melepaskan diri dari kekuasaan orang (kemalangan dsb)

>>duduk berkisar , tegak berpaling
memungkiri janji (perkataan dsb yang pernah diucapkan atau dijanjikan)

>>duduk berkisar, tegak berpaling
tidak mau menepati janji

>>duduk dengan -
kaya

>>duduk di ambung-ambung taji
selalu merasa khawatir (gelisah)

>>duduk meraut ranjau , tegak meninjau jarak (duduk meraut ranjau , berdiri melihat musuh)
selalu bekerja dengan waspada

>>duduk meraut ranjau, tegak meninjau jarak
selalu bekerja (tidak membuang-buang waktu)

>>duduk sama rendah, tegak (berdiri) sama tinggi
sejajar kedudukannya (tingkatnya atau martabatnya)

>>duduk seorang bersempit-sempit, duduk bersama berlapang-lapang Mk
dengan musyawarah atau secara gotong royong segala sesuatunya mudah >>dilaksanakan

>>elok kata dalam mufakat, buruk kata di luar mufakat
apa yang hendak dikerjakan sebaiknya dibicarakan dulu dengan teman sejawat atau kaum keluarga, dsb

>>elok palut , pengebat kurang
tampaknya sudah baik, tetapi sebenarnya belum

>>embun di ujung rumput
sesuatu yang lekas hilang (bersifat tidak tetap)

>>emping - hari hujan
sangat sial; bernasib buruk

>>enak lauk dikunyah-kunyah, enak kata diperkatakan
merundingkan sesuatu hendaknya berkali-kali supaya hasilnya baik

>>esa hilang dua terbilang
mati atau hidup dengan kemuliaan, tidak ada pilihan lain; apabila seorang pemimpin mati, segera akan tampil beberapa orang penggantinya

>>gadai terdorong kepada Cina
terlanjur sehingga tidak boleh dicabut kembali

>>gaharu dibakar kemenyan berbau
memperlihatkan kelebihannya supaya dipercayai orang

>>gajah berjuang sama gajah , pelanduk (kancil) mati di tengah-tengah
jika terjadi pertengkaran (peperangan) antara orang (negara) besar, orang kecil (negara kecil) yang celaka

>>gajah lalu dibeli, rusa tidak terbeli
mengerjakan sesuatu yang penting dengan melupakan hal-hal yang kecil yang sebenarnya sangat perlu untuk menyelesaikan sesuatu yang penting itu

>>gajah mati karena gadingnya
orang yang mendapat kecelakaan atau binasa karena keunggulan (tabiatnya atau perbuatannya)

>>gajah mati tulang setimbun
orang kaya (besar dsb) mati, banyak peninggalannya

>>gajah seekor gembala dua
pekerjaan yang dikepalai (dipimpin) oleh dua orang

>>galas terdorong kepada Cina
sesuatu yang sudah terlanjur (tidak dapat dicabut kembali)

>>gali lubang tutup lubang
berutang untuk membayar utang yang lain

>>gamak-gamak seperti menyambal
hanya dengan coba-coba atau kira-kira saja

>>ganti (menggantikan) tikar (lepas bantal berganti tikar )
mengawini istri kakak atau adik yang meninggal atau menikahi suami kakak atau adik yang meninggal

>>garam di kulumnya tak hancur
orang yang pandai menyimpan rahasia

>>garam di laut, asam di gunung bertemu dalam belanga juga
laki-laki dan perempuan kalau jodoh bertemu juga akhirnya

>>gayung bersambut, kata berjawab
menangkis serangan orang; menjawab (melayani) perkataan orang

>>gayung tua, gayung memutus
perkataan orang tua-tua biasanya benar

>>gedang sebagai dilambuk-lambuk, tinggi sebagai dijunjung
sangat dimuliakan

>>gelegar buluh
besar cakap, tidak berisi

>>geleng seperti patung kenyang
berjalan dengan sombong; congkak

>>gemuk membuang lemak, cerdik membuang kawan Mk
tidak mau menolong atau bergaul dengan keluarganya

>>genting menanti putus, biang menanti tembuk
perkara yang hampir putus (selesai)

>>genting putus, biang menanti tembuk
perkara yang sudah putus (tidak boleh diubah lagi)

>>geruh tak mencium bau
kecelakaan datang tidak dengan memberitahukan (kecelakaan tidak dapat diketahui lebih dahulu)

>>getah terbangkit kuaran tiba
salah perhitungan atau rancangan

>>gigi dengan lidah adakalanya bergigit juga
suami istri (sanak saudara, sahabat karib, dsb) adakalanya bertengkar juga

>>gigi tanggal rawan murah
keinginan timbul setelah tidak ada kesempatan lagi

>>gula di mulut , ikan dalam belanga
sudah dalam kekuasaan kita

>>guru kencing berdiri, murid kencing berlari
kelakuan murid (orang bawahan) selalu mencontoh guru (orang atasannya)

>>habis beralur maka beralu-alu
jika dengan jalan musyawarah tidak dicapai kata sepakat, maka barulah dengan jalan kekerasan

>>habis geli oleh gelitik, (habis bisa oleh biasa)
(barang) yang kurang menyenangkan dsb akan hilang apabila telah biasa atau telah menjadi kebiasaan

>>habis manis sepah dibuang
sesudah tidak berguna lagi, lalu dibuang (tidak dipedulikan lagi dsb)

>>habis manis sepah dibuang
mengabaikan (menyia-nyiakan) seseorang yang sudah tidak diharapkan apa-apa lagi dari dirinya

>>habis manis sepah dibuang
setelah tidak berguna atau disukai lagi, lalu dibuang atau dilupakan

>>habis miang karena bergeser
segala kesukaran (ketakutan, malu, dsb) akan hilang sesudah menjadi kebiasaan

>>habis perkara, nasi sudah menjadi bubur
tidak ada gunanya dibicarakan lagi

>>habis umpan kerong tak dapat
usaha yang mendatangkan kerugian

>>hancur badan dikandung tanah, budi baik terkenang jua
budi bahasa yang baik tidak akan dilupakan orang

>>hangat hangat tahi ayam
kemauan yang tidak tetap atau tidak kuat

>>hangat-hangat (suam-suam) kuku
hangat (tentang air)

>>hangus tiada berapi, karam tiada berair
menderita kesusahan yang amat sangat


Tidak ada komentar:

Posting Komentar