Jumat, 25 Desember 2015

BIO HOSPITAL (Smanda Science Fair 2015)




Beberapa hari yang lalu, tepatnya pada tanggal 14-18 Desember 2015 SMA Negeri 2 Kuningan  telah menyelenggerakan program dua tahunan yang sangat meriah, yaitu SSF (Smanda Science Fair). SSF meruapakan program yang di dalamnya terdapat berbagai stand dan salah satunya adalah BIO HOSPTAL. BIO HOSPITAL adalah stand gabungan antara dua ekstrakurikuler, yaitu KB Biologi dan PMR. Stand ini bertempat di Lab. Biologi dan buka pukul 08.00 – 14.30 WIB. Mau tahu ada apa saja di BIO HOSPITAL? Silahkan disimak dan semoga bermanfaat, khususnya bagi yang belum sempat datang.

Site Museum Taman Purbakala Cipari Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat


Letak Geografis

            Site Museum Taman Purbakala Cipari dengan luas 7.000 meter persegi  terdiri dari lokasi taman yaitu yang dikelilingi tembok batu setinggi 2 meter yang luasnya 2.500 meter persegi  dan sisanya tempat parkir dan halaman lainnya berikut rumah jaga. Site Museum Purbakala Cipari berada di lingkungan Kelurahan Cipari Kecamatan Cigugur Kabupaten Kuningan Jawa Barat dengan ketinggian 661 meter dpl. Berada di kaki Gunung Ciremai, jarak dari ibukota Kuningan 4 Km dan jarak dari Kota Cirebon 35 Km.

Kamis, 24 Desember 2015

Procedure Text : How to Make Chicken Soup




A.    Tools :
1.)    A pan
2.)    A vegetable spoon
3.)    A stove
4.)    A knife
5.)    A cutting board
6.)    A spoon

7.)    A bowl

Teks Drama Bahasa Inggris 5 Orang tentang Kenakalan Remaja

Pada kesempatan kali ini saya akan share teks drama yang saya buat sendiri malam-malam  sampe jam satu malam (ceritanya curhat hehe...). Tidak tahu kenapa saya menempatkan diri saya sendiri pada peran yang bisa dibilang bertolak belakang (mungkin jati diri yang sebenarnya), yaitu peran menjadi anak yang sangat nakal (aduh curhat lagi ...). Ya, langsung saja disimak dan semoga bermanfaat. Mohon maaf apabila ada salah-salah kata.

PLH Rumah Ramah Lingkungan

Assalamualaikum. Bagaimana kabar kawan semua? Saya mau share tugas lagi, kali ini tugas Pendidikan Lingkungan Hidup. Di sini saya ditugaskan untuk mencari rumah yang kira-kira masuk kriteria rumah ramah lingkungan. Ngomong-ngomong ini adalah rumah saudara saya, soalnya rumah saya lahan hijau nya masih kurang, hehe... Silahkan disimak dan semoga bermanfaat.

Rumah Ramah Lingkungan





Laporan Observasi Pasar Kepuh Kabupaten Kuningan Provinsi Jawa Barat (2013/2014)

TUGAS KELOMPOK IPS
KELAS VIII-F
Laporan Observasi Pasar Kepuh Kabupaten Kuningan
Provinsi Jawa Barat (2013/2014)





Anggota Kelompok:
1.     Adinda Afdha Rizky
2.     Ahmad Fahrul R.
3.     Egi Rais R.
4.     Fikrul Rahmat H.
5.     M. Irfan Fauzan
6.     Mila Milanda
7.     Salwa Salsabil
8.     Sandi Irawan
9.     Yasmine S. H.


SMP NEGERI 2 KUNINGAN
JL. Otto Iskandardinata No. 136 Telepon (0232) 871062 Kuningan 45511


Wawancara Pabrik Tahu Desa Awirarangan Kabupaten Kuningan

Hasil Kagiatan Wawancara
“Nganjang ka Pabrik Tahu”



Narasumber   : Satiri
Alamat            : RT.01 RW.02 Lingk. Serang
                             Desa Awirarangan Kuningan
Poe, tanggal    : Salasa, 8 Oktober 2013


Disusun Ku :
Kelompok Kinanti (Kelas VIII F)
1.     Egi Rais Rahmatilah
2.     Gilang Muhammad R.
3.     Randry Gusti S.
4.     Sandi Irawan


Laporan Wawancara Pedagang Bakso Basdung Kelurahan Cigadung

TUGAS KELOMPOK IPS
KELAS VIII-F
Laporan Wawancara Pedagang Bakso Basdung
Kelurahan Cigadung



Anggota Kelompok:
1.     Adinda Afdha Rizky
2.     Ahmad Fahrul R.
3.     Egi Rais R.
4.     Fikrul Rahmat H
5.     M. Irfan Fauzan
6.     Salwa Salsabil
7.     Sandi Irawan
8.     Yasmine S. H.


SMP NEGERI 2 KUNINGAN
JL. Otto Iskandardinata No. 136 Telepon (0232) 871062 Kuningan 45511


Laporan Penelitian Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tanaman Kacang Hijau

Assalamualaikum. Apa kabar kawan? Pada kesempatan kali ini saya mau share tugas lagi nih, kali ini tugas praktikum kelompok waktu saya kelas 7 SMP. Silahkan disimak dan semoga bermanfaat.

Tugas Kelompok IPA
Laporan Penelitian Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tanaman Kacang Hijau
Kelas VII F




Disusun Oleh      :
1.     Egi Rais R.
2.     Dede Iman S.
3.     Elda Nur Fitriyani
4.     Wulan Aprilia K.
5.      Ghofur C. Caniago




SMP NEGERI 2 KUNINGAN
JL. Otto Iskandardinata No. 136 Telepon (0232) 871062 Kuningan 45511


Daftar Penemu di Bidang Teknologi, Informasi, dan Komunikasi



Assalamualaikum. Bagaimana kabarnya diri ini hari ini? Alhamdulillah baik-baik saja. Hanya ingin share, ini tugas saya waktu kelas 7 SMP. Saya disuruh mengumpulkan daftar penemu penting di bidang Teknologi, Informasi, dan Komunikasi. Nama gurunya Bpk. Toto Ali Tagora ( Guru TIK SMP Negeri 2 Kuningan). Informasi ini saya dapat dari https://id.wikipedia.org/ yang sudah saya rangkum. Silahkan disimak dan semoga bermanfaat.
Jangan lupa comment dan sarannya.


Selasa, 22 Desember 2015

Teks Drama Kerajaan Majapahit

Assalamualaikum wr. wb.
Dalam kesempatan kali ini saya mau share nih tugas waktu kelas 7 SMP. Waktu itu saya disuruh bikin kelompok drama dan nyari teks drama Kerajaan Majapahit buat tugas IPS. Silahkan disimak dan semoga bermanfaat.



TEKS DRAMA KERAJAAN MAJAPAHIT

 Di ceritakan Raden Wijaya  yang merupakan  keturunan dari Kertanegara, dihadiahi  tanah di Hutan Tarik oleh Jayakatwang. Beserta dengan para prajuritnya, ia sedang mencari lahan yang cocok untuk mendirikan sebuah kerajaan. Namun di tengah perjalanannya, Raden Wijaya berkehendak untuk beristirahat. Ingin tahu kelanjutan ceritanya, lansung saja kita lihat di TKP.

Autobiografi Egi Rais Rahmatilah


Egi Rais R merupakan salah satu siswa di SMA Negeri 2 Kuningan. Ia lahir di Kuningan, tanggal 9 September 1999. Egi Rais R adalah putra dari Bapak Amat Rahmat dan Ibu Juju Juhaeti. Ayah nya bekerja sebagai seorang pedagang pakaian di Pasar Kepuh Kuningan, dan ibu nya bekerja sebagai ibu rumah tangga. Egi Rais R adalah anak bungsu dari tiga bersaudara. Kakak nya yang pertama bernama Ifan Pajrin dan sekarang ia bekerja sebagai guru Bahasa Inggris di SMK Taufik Mubaraq Ciawigebang. Kakak nya yang kedua bernama Irma Irmayani dan ia sekarang bekerja sebagai guru di TK IT Darul Amanah Kuningan. Alamat Egi Rais R yaitu di Jalan Ciwaru RT. 05 RW. 01 Kelurahan Cigadung, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan, kode pos 45552.

Sabtu, 05 Desember 2015

Menganalisis Teks Prosedur Kompleks (Tugas Indonesia X SMA)

Menganalisis Teks Prosedur Kompleks
“Apa yang Harus Anda Lakukan Jika Ditilang?”

A.    Struktur Teks


-Pendahuluan:
            Di Indonesia banyak pengendara kendaraan bermotor. Jika pengendara melakukan pelanggaran, tentu pihak berwajib akan menilangnya.


-Pembahasan:


            Pertama, kenali si petugas. Cobalah mengenali nama dan pangkat polisi yang tercantum di pakaian seragamnya. Mereka mempunyai kewajiban menunjukkan tAnda pengenal. Nama dan pangkat polisi menjadi penting apabila polisi bertindak di luar prosedur. Jangan hentikan kendaraan Anda jika ada orang berpakaian preman mengaku sebagai polisi lalu lintas (polantas)!

Tugas Seni Budaya Kelas X SMA (Apresiasi Karya Seni Rupa 3D)

Apresiasi Karya Seni Rupa 3 Dimensi

(Patung Selamat Datang)

(wikipedia)

A.    APRESIASI
1.      Bentuk                 : Sepasang manusia (satu orang laki-laki dan satu orang perempuan).
2.      Gaya                     : Representatif (deformatif)
3.      Alat/Bahan           : Perunggu
4.      Teknik                  : Dicor
5.      Seniman               : Henk Ngantung (desain) dan Edhi Sunarso (pematung)

Tugas Kelas X SMA (Membuat Work Report : Hike Program SMA Negeri 2 Kuningan)

Apa kabar kawan? kali ini saya akan membagikan contoh work report yang merupakan jenis dari Recount Text. Recount Text adalah teks yang menceritakan kejadian masa lampau, sedangkan work report itu sendiri adalah jenis Recount Text yang ditulis secara urut yang berisi laporan dari suatu kegiatan yang telah terlaksana. Berikut contohnya, semoga bermanfaat!

WORK REPORT

To          : Mrs. Vera Noviyanti, The English Teacher of Grade X MIPA 3
From     : Egi Rais Rahmatilah, Student of Grade X MIPA 3 / Number 11
Date      : 9.11.2015
Subject  : A report on Hike Program

Introduction
The goal of this program was to give an experience for the students and to practice physical and compactness.

Conto Biografi Bahasa Sunda Teman

Hai kawan-kawan! Apa kabar? Saya pernah mendapatkan tugas membuat biografi teman dalam Bahasa Sunda pada kelas X Semester 1. Saya ditugaskan untuk membuat biografi teman berdasarkan absen sesudah absen saya, yaitu Fina Fauziyah. Nah kali ini saya akan membagikan biografi yang telah saya buat. Semoga bermanfaat!

Biografi Fina Fauziyah

Kumpulan Peribahasa Bahasa Indonesia Lengkap (Bagian 8)

Apa kabar semua? Ini kumpulan peribahasa bagian 8, kelanjutan yang sebelumnya. Semoga bermanfaat!
>>sumbing meluaki, retak melampaui tara (garis)
kesalahan besar

>>sumur digali air terbit
beroleh sesuatu lebih daripada yang diharapkan

>>sungai sambil mandi
sekali bekerja dua tiga pekerjaan terselesaikan

>>surat atas batu
adat yang terpakai selamanya

>>syariat palu-memalu, hakikat balas-membalas
baik dibalas dengan baik, jahat dibalas dengan jahat

>>syariat palu-memalu, pada hakikat nya adalah balas-membalas
kebaikan harus dibalas dengan kebaikan

>>tabuhan meminang anak labah-labah
tidak seimbang (tentang perjodohan)

>>tahan jerat sorong kepala
hendak mencelakakan orang lain akhirnya dia sendiri yang mendapat celaka

>>tahu asam garamnya
tahu seluk-beluknya (baik-buruknya)

>>tahu di asin garam
banyak pengalaman

>>tahu di dalam lubuk
tahu benar akan seluk beluk suatu perkara

>>tahu makan tahu simpan
dapat menyimpan rahasia baik-baik

>>tak (ber) pucuk di atas enau
sangat angkuh (selalu memandang rendah kepada orang lain)

>>tak ada beras yang akan ditanak
tidak ada kelebihan yang pantas dikemukakan

>>tak ada gading yang tak retak
tidak ada sesuatu yang tidak ada cacatnya

>>tak ada guruh bagi orang pekak, tak ada kilat bagi orang buta
bagi orang yang sangat bodoh pidato yang bagus dan dalam isinya tidak ada faedahnya

>>tak ada kusut yang tak selesai
tidak ada perselisihan yang tidak dapat didamaikan

>>tak ada laut yang tak berombak
setiap pekerjaan (usaha) selalu ada risiko dan kesukarannya

>>tak ada padi yang bernas setangkai
tidak ada satu pun yang sempurna

>>tak ada pendekar yang tak bulus
tidak ada orang yang tidak pernah membuat kesalahan

>>tak ada pendekar yang tak bulus
tidak ada orang yang tidak pernah membuat kesalahan

>>tak air talang dipancung
tidak segan melakukan apa saja untuk mencapai maksudnya

>>tak akan terlawan buaya menyelam air
orang pandai (kaya, berkuasa) tidak mungkin dapat dilawan

>>tak beban batu digalas (tiada beban mencari beban )
sudah senang mencari kesusahan (kesukaran)

>>tak beras antah dikisik
melakukan segala sesuatu asal maksud tercapai

>>tak boleh bertemu roma
selalu berselisih (bertengkar dsb)

>>tak jauh rebung dari rumpun nya
tabiat anak tidak akan berbeda jauh dengan orang tuanya

>>tak kan lari gunung dikejar , hilang kabut tampaklah dia
sesuatu yang sudah pasti (diperoleh) sehingga tidak perlu tergopoh-gopoh (diburu-buru) benar dalam mengerjakannya

>>tak lalu dandang di air, di gurun ditanjakkan
dengan berbagai-bagai ikhtiar untuk menyampaikan maksudnya

>>tak lalu dandang di air, di gurun ditanjakkan
dengan berbagai-bagai ikhtiar untuk menyampaikan maksudnya

>>tak lapuk di hujan, tak lekang di panas
tetap selamanya; tidak mengalami perubahan

>>tak lekang oleh panas
tetap tidak berubah

>>tak lekang oleh panas, tak lapuk oleh hujan
tetap tidak berubah selamanya (tentang adat)

>>tak pandang bulu,
ki tidak membeda-bedakan orang

>>tak putus dirundung malang
tiada putusnya, tiada henti-hentinya men- dapat celaka

>>tak sungguh seluang melaut, (akhirnya balik ke tepi juga)
tidak betah tinggal di perantauan; orang yang meninggalkan kaumnya (keluarganya), tetapi akhirnya kembali juga

>>tak tanduk telinga dipulas
tindakan apa pun dilakukan asal dapat merugikan lawan (membalas dendam)

>>tak tentu hilir mudiknya
tidak tentu ujung pangkalnya, tidak tentu asal muasalnya

>>tak tentu hilir nya, tidak berketentuan hulu hilir nya
tidak tentu maksud dan tujuannya

>>tak tentu kepala ekornya
tak tentu ujung pangkalnya

>>tak terkayuhkan lagi biduk hilir
sudah lemah sekali (tak kuasa lagi melanjutkan usaha)

>>takut akan -nya
takut atau khawatir karena ingat akan perbuatan sendiri yang buruk

>>takut akan lumpur , lari ke duri
menghindarkan diri dari kesusahan yang kecil, jatuh ke dalam kesusahan yang lebih besar

>>takut di hantu , terpeluk ke bangkai
mendapat kesusahan (kecelakaan) karena takut akan sesuatu yang sebenarnya tidak perlu ditakuti

>>takut titik lalu tumpah
karena segan merugi sedikit, jadi menderita kerugian besar

>>takutkan tuma , dibuang(kan) kain
sayang akan sesuatu yang berharga, tetapi dapat kerugian besar

>>talam dua muka
bermuka dua; mendua hati

>>tali busur tidak selamanya dapat diregang
orang tidak selamanya bekerja terus-menerus, tetapi mesti ada istirahatnya

>>tali jangan putus, kaitan jangan rekah
perkara harus diputus seadil-adilnya agar kedua belah pihak yang beperkara sama-sama senang

>>tali putus keluan putus
anak muda (gadis) yang telah bebas berbuat sekehendak hatinya setelah orang yang menjaganya (orang tuanya) meninggal

>>tali tiga lembar tak - putus
bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh

>>tali yang tiga lembar itu tak suang-suang putus
bersatu teguh, bercerai runtuh

>>tampak tembelang nya
kelihatan kebusukannya (kekurangannya, kejahatan, dsb)

>>tampuk bertangkai
ada bukti (keterangan, alasan, jaminan) yang kuat

>>tampuk nya masih bergetah
masih cukup penghidupannya

>>tanah lembah kandungan air, kayu bengkok titian kera
kejahatan tidak terjadi kalau tidak disebabkan oleh keadaan lain

>>tanam lalang tak akan tumbuh padi
melakukan kejahatan, kejahatan juga balasnya

>>tanduk di berkas
sesuatu yang tidak dapat dikerjakan

>>tanduk di kepala tak dapat digelengkan
tidak dapat mengelakkan diri dari kewajiban yang harus dikerjakan

>>tangan mencencang (memetik, menetak) bahu memikul
siapa yang salah harus menanggung hukuman

>>tangan mencencang bahu memikul
siapa yang bersalah harus dihukum; perbuatan jahat harus diberi hukuman yang setimpal

>>tangan menetak (mencencang) bahu memikul
harus berani menanggung kesalahan yang telah diperbuat

>>tangguk lerek dengan bingkainya
suami istri yang hidup rukun sampai tua

>>tangguk rapat, keruntung bubus
suami pandai mencari uang, tetapi istrinya terlampau pemboros

>>tarik muka dua belas
perihal orang yang sangat kecewa dan kelihatan selalu kesal

>>taruh beras dalam padi
menyimpan rahasia baik-baik

>>tebu di bibir
mengeluarkan kata-kata manis (untuk membujuk dsb); ~

>>tebu di bibir
mengeluarkan kata-kata manis (untuk membujuk dsb); ~

>>tebu masuk di mulut gajah
binasa sama sekali (sudah tidak tertolong lagi)

>>tebu setuntung masuk geraham gajah
pemberian sedikit kepada orang kaya tidak ada harganya

>>tegak pada yang datang
tetap pendiriannya; tetap memegang keadilan (kebenaran)

>>tegak sama tinggi, duduk sama rendah
sama tingkatnya (derajat kedudukannya)

>>teguh berpaling , duduk berkisar
berlainan dengan apa yang telah dikatakan atau dijanjikan

>>teguh berpaling , duduk berkisar
berlainan dengan apa yang telah dikatakan atau dijanjikan

>>telaga di bawah gunung
perempuan yang mendatangkan untung kepada suaminya

>>telaga mencari timba
perempuan mencari laki-laki

>>telah - bagai embacang
telah mulai jelas (tentang suatu perkara)

>>telah berasap hidungnya
telah memperoleh keuntungan setelah lama menderita kekurangan

>>telah busuk maka dipeda
berbuat sesuatu yang telah terlambat

>>>>telah dapat gading bertuah, terbuang tanduk kerbau mati
karena mendapat yang lebih baik, yang lama atau yang kurang baik dibuang

>>telah dijual , maka dibeli
pikirkan masak-masak sebelum mengerjakan sesuatu

>>telah dijual, maka dibeli
pikirkan dahulu masak-masak sebelum sesuatu dikerjakan

>>telah habis maka -
atau

>>telah jadi indarus
telah kalah; kalah main (judi dsb)

>>telah karam maka tertimpa
baru ingat atau menyesal sesudah menderita kemalangan

>>telah mati yang bergading
telah meninggal orang yang berkuasa (disegani)

>>telah mengguncang girik
sudah tua sekali

>>telah meraba-raba tepi kain
sudah sakit payah; sudah hampir meninggal

>>telah penuh sebagai -
habis kesabaran

>>telinga rabit dipasang subang
tidak pada tempatnya

>>telinga rabit dipasang subang
memuliakan orang yang tidak patut dimuliakan

>>teluknya dalam, rantau nya sakti
tidak mudah dikalahkan

>>telunjuk lurus kelingking berkait
pada lahirnya kelihatan baik, tetapi dalam hati tampak busuk

>>telunjuk lurus, kelingking berkait
lahirnya tampak baik, tetapi di dalam hatinya terkandung maksud jahat

>>telunjuk lurus, kelingking berkait
lahirnya baik, tetapi batinnya jahat

>>telunjuk lurus, kelingking berkait
lahirnya tampak baik, tetapi di dalam hatinya terkandung maksud jahat

>>telunjuk mencocok (merosok, menikam) mata (jari)
merusakkan (mengambil, mencari, dsb) barang yang sebenarnya harus dijaga

>>telur di ujung tanduk
keadaan yang amat sulit

>>telur di ujung tanduk
dalam keadaan yang sangat sulit (berbahaya)

>>telur sesangkak, pecah satu pecah semua
bersatu hati dalam segala hal

>>tempat makan jangan dibenahi
kita jangan berbuat tidak senonoh di tempat kita menumpang; jangan berbuat jahat kpd orang yg berlaku baik kpd kita

>>tempayan tertiarap dalam air
orang yang tidak mau mendengarkan nasihat (pengajaran)

>>tengah tapak bayang-bayang
tengah hari tepat

>>tentang mata dengan mata (antara empat mata )
berhadap-hadapan dua orang saja

>>teperlus maka hendak menutup lubang
sesudah mendapat celaka, baru ingat akan ikhtiar

>>tepuk berbalas, alang berjawat
perbuatan jahat dibalas dengan kejahatan, kebaikan dibalas dengan kebaikan

>>tepuk perut tanya selera
bila hendak melakukan hal yang baru, sebaiknya bertanya dahulu kepada orang yang sudah berpengalaman

>>tepung kena ragi
sudah terjadi (berjalan baik-baik)

>>terajar pada banting pincang
tidak ada gunanya mengajar orang yang keras kepala

>>terang kabut , teduh hujan
telah senang (aman dsb) kembali sehabis menderita kesusahan dsb

>>terapung sama hanyut, terendam sama basah
sehidup semati; senasib sepenanggungan

>>terapung tak hanyut , terendam tak basah
belum ada keputusan atau ketentuan

>>terapung tak hanyut, terendam tak basah
belum tentu kesudahannya (tentang perkara dsb)

>>teras terunjam, gubal melayang
penduduk asli akan tetap tinggal di negerinya apabila orang asing pergi

>>terban bumi tempat berpijak
hilang tempat menggantungkan harapan

>>terbang bertumpu hinggap mencekam
jika merantau hendaklah menghubungi (mencari) kaum kerabat tempat menumpangkan dirinya

>>terbeli
apa yang disuruhkan kepada orang lain, hendaknya dapat dikerjakan sendiri juga

>>terbulang ayam betina
orang yang disangka berani dsb, ternyata tidak

>>tercacak seperti lembing tergadai
tertegak dan terdiam tercengang-cengang

>>tercincang puar bergerak andilau
jika seseorang anggota keluarga dihina, tentu keluarga atau kaumnya akan turut tersinggung juga

>>terconteng arang di muka
mendapat malu

>>tercoreng arang di dahi (kening, muka)
mendapat malu

>>tercubit paha kiri, paha kanan pun berasa sakit
jika salah seorang anggota keluarga menderita sesuatu, anggota yang lain pun turut merasakan

>>terdesak padang ke rimba
hilang akal

>>terdorong gajah karena besarnya
berbuat sesuatu yang kurang baik karena kekuasaannya

>>terentak ruas ke buku
hilang akal

>>tergantung tidak bertali
perempuan yang tidak diurus lagi oleh suaminya, tetapi tidak dapat meminta cerai

>>tergerenyeng-gerenyeng bagai anjing disua antan
seorang penakut yang menepi-nepi karena ingin lari

>>terikat kaki tangan
tidak bebas (berkuasa) lagi

>>terkalang di mata, terasa di hati
ada sesuatu yang akan dikemukakan, tetapi belum tersampaikan (terkatakan)

>>terkilan di hati, terkalang di mata
terasa (terbayang) dalam hati dan sulit dihilangkan

>>terlampau dikadang , mentah
karena terlampau diperbagus, sebaliknya malahan menjadi buruk

>>terlampau dikadang , mentah
karena terlampau diperbagus, sebaliknya malahan menjadi buruk

>>terlampau panggang angus
kalau terlampau meninggi-ninggikan diri, akhirnya akan jatuh juga

>>terlongsong perahu boleh balik, terlongsong cakap tak boleh balik
perkataan yang tajam kerap kali menjadikan celaka diri dan tidak dapat ditarik kembali, sebab itu jika orang hendak berucap, hendaklah dipikirkan lebih dahulu

>>termakan (di) cirit berendang
termakan guna-guna sehingga dikuasai benar oleh orang lain

>>termakan di rambut
amat susah

>>termakan di sadah
sangat kesal hati (karena tertipu dsb)

>>terpasang jerat halus
terkena muslihat

>>terpecak peluh di muka
malu sekali

>>terpegang di abu hangat
mendapat atau mencampuri sesuatu yang menyusahkan saja

>>terpeluk di batang dedap
malang; sial

>>terpeluk di batang dedap
malang; sial

>>terpijak bara hangat
sangat gelisah; tidak dapat tenang

>>terpijak bayang-bayang
waktu tengah hari kira-kira pukul 12.00

>>terpijak benang arang hitam tampak
berbuat sesuatu harus berani menanggung akibat

>>tersendeng-sendeng bagai sepat di bawah mengkuang
orang yang kecil dan hina hendak mendekat kepada orang besar dan mulia, nyatanya kelihatan takut dan malu

>>tersesak padang ke rimba (ke tebing)
sudah habis akal (tidak berdaya lagi)

>>tersesak undang kepada yang runcing tiada dapat bertenggang lagi
habis akal budi (bicara); habis ikhtiar sehingga tidak dapat berupaya lagi

>>tersingit-singit bagai katung di bawah reba
sangat merendahkan diri seperti orang kecil (orang bawahan) yang takut dan malu hendak mendekati orang besar atau berkedudukan tinggi

>>tertambat hati terpaut sayang
sangat cinta

>>tertangkap basah
tertangkap ketika sedang berbuat kejahatan; tertangkap tangan

>>tertangkap di ikan kalang
berhadapan dengan orang pandai, kaya, berani, dsb

>>tertangkup sama termakan tanah, telentang sama terminum air
sama-sama dalam suka dan duka

>>tertangkup sama termakan tanah, telentang sama terminum air
sama-sama dalam suka dan duka

**tertawa membawa roboh
,
**tertawa membawa roboh
,
>>tertelentang berisi air, tertiarap berisi tanah
perihal orang yang terlalu miskin (lemah), tiada berdaya

>>tertelentang berisi air, tertiarap berisi tanah
perihal orang yang terlalu miskin (lemah), tiada berdaya

>>>>tertelentang sama terminum air, tertelungkup sama termakan tanah
seia sekata; sama-sama merasakan keberuntungan atau kerugian

>>tertelentang sama terminum air, tertelungkup sama termakan tanah
seia sekata; sama-sama merasakan keberuntungan atau kerugian

>>tertimbun dikais, terbenam diselam
suatu hal (perkara) yang tersembunyi, diperiksa dan diselidiki dengan cermat

>>tertumbuk biduk dikelokkan, tertumbuk kata dipikiri
jangan putus asa

>>tertumbuk biduk dikelokkan, tertumbuk kata dipikiri
kalau mendapat kesukaran dsb hendaklah selalu berikhtiar untuk menghindari atau mengatasinya

>>tiada beban batu digalas
mencari kesukaran (kesusahan)

>>tiada berketentuan hulu hilirnya
tidak tentu maksud dan tujuannya

>>tiada kayu janjang dikeping
suatu hal yang tidak dapat ditangguhkan, kalau tidak, akan mendatangkan malu

>>tiada kubang yang tiada berkodok
tidak ada negeri yang tidak ada keburukannya

>>tiada mengetahui hulu hilir nya
tidak mengetahui ujung pangkalnya (tidak tahu apa-apa dalam suatu urusan)

>>tiada raja menolak sembah
tidak ada orang yang tidak suka dihormati

>>tiada rotan akar pun berguna (jadi)
kalau tidak ada yang baik, yang kurang baik pun boleh juga (meskipun kurang baik dapat dipakai juga)

>>tiada terbawa sekam segantang
sangat lemah (tidak berkekuatan)

>>tiang pandak hendak menyamai tiang panjang
hendak meniru-niru perbuatan orang besar atau kaya, akhirnya diri binasa

>>tiba di perut dikempiskan, tiba di mata dipicingkan, tiba di dada dibusungkan
perbuatan tidak adil (seperti terhadap A bersikap keras, terhadap B bersikap lembut)

>>tiba di rusuk menjeriau
sudah pada tempatnya; sudah kena benar (tentang jawaban dsb)

>>tidak (belum) - telunjukmu
tak boleh jadi; mustahil begitu

>>tidak ada orang menggaruk ke luar badan
biasanya orang berpihak kepada kaum keluarganya (golongannya) apabila ada perselisihan

>>tidak berluluk mengambil cekarau
mendapat untung tidak dengan bersusah payah

>>tidak dibawa orang sehilir -
tidak dibawa orang bergaul (tersisih) dalam masyarakat karena suatu sebab atau karena tingkah lakunya tidak disetujui masyarakat

>>tidak hujan lagi becek, ini pula hujan
sedangkan kita tidak berbuat saja disangka orang, terlebih pula kalau kita benar-benar berbuat

>>tidak kekal bunga karang
hal kekayaan (kemuliaan, hasil, dsb) yang tidak berlangsung lama

>>tidak kelih mau tengok
ingin mendapat sesuatu, tetapi segan berusaha

>>tidak lain tidak bukan,
yang sebenarnya (bukan yang lain)

>>tidak makan benang
tidak masuk akal; tidak benar

>>tidak makan siku-siku
1 cakap orang yg berleleran saja, tiada langsung ke tujuannya; 2 tidak baik; tidak patut

>>tidak masuk buku , cak
tidak masuk dalam hitungan

>>tidak mati oleh Belanda
seseorang yang sangat kaya sekalipun dagangannya rugi, ia tidak akan jatuh miskin

>>tidak terindang dedak basah
perkara (perselisihan dsb) yang sangat sulit penyelesaiannya

>>tidur bertilam air mata
sangat sedih karena merindukan kekasih

>>tidur bertilam pasir
tidur di mana saja (karena tidak bertempat tinggal)

>>tidur di atas miang (enjelai)
tidak dapat tenang (selalu gelisah)

>>tidur tak lelap, makan tak kenyang
sangat gelisah (karena bersusah hati, banyak pikiran, dsb)

>>timur beralih ke sebelah barat
laki-laki yang menurut pada perintah istrinya

>>tinggal kelopak salak
sangat papa; sangat miskin

>>tinggal sehelai sepinggang
tinggal pakaian yang melekat pada tubuhnya; menjadi miskin

>>tinggi banir tempat berlindung
setiap hal yang istimewa ada faedahnya asal tahu menggunakannya

>>tinggi gelepur rendah laga
banyak cakapnya, tetapi tidak ada isinya (hasilnya, pekerjaannya); sombong

>>tinggi terbawa oleh ruas nya
seseorang yang masih bodoh walaupun sudah besar

>>tingkalak menghadap mudik, lukah menghadap hilir
segala sesuatu menurut adatnya (sifatnya, kelazimannya)

>>tohok lembing ke semak
(perbuatan yang) sia-sia

>>tohok raja tidak dapat dielakkan
sukar menolak kehendak orang yang berkuasa

>>tohok tunggang ke buruh (ke bawah)
mudah mencelakakan orang yang di bawah perintahnya

>>tolak tangga berayun kaki
membuang kehidupan yang sudah enak

>>tong kosong nyaring bunyinya
orang yang bodoh biasanya banyak bualnya (cakapnya)

>>tongkat membawa rebah
orang yang disuruh menjaga sesuatu, tetapi dia sendiri yang merusaknya (mencuri dsb)

>>tua-tua keladi (kelapa)
dikatakan kepada orang yang makin tua makin baik atau makin buruk (kelakuannya)

>>>>tua-tua keladi ,
tua tetapi bukan tua umurnya saja melainkan juga banyak pengetahuan dan pengalaman
**tua-tua kelapa
,
>>tuah anjing, celaka kuda
nasib manusia tidak sama, ada yang beruntung dan ada pula yang celaka (tidak beruntung)

>>tuah ayam boleh dilihat, tuah manusia siapa tahu
tidak ada orang yang dapat menentukan nasib seseorang

>>tuah melambung tinggi, celaka menimpa, celaka sebesar gunung
berilmu tinggi, tetapi tidak mempunyai pekerjaan yang tetap sehingga hidupnya selalu susah juga

>>tuak terbeli, tunjang hilang
mendapat celaka (kekecewaan dsb)

>>tuak terbeli, tunjang hilang
mendapat celaka (kekecewaan dsb)

>>tuba habis, ikan tak dapat
pekerjaan yang sia-sia (tidak mendapat untung, bahkan mendapat rugi)

>>tunggang hilang berani mati
tidak gentar menjalankan kewajiban (terutama yang mengenai bangsa dan negara)

>>tunggang hilang berani mati
tidak takut apa pun

>>tunggang hilang tak hilang
hal ketetapan hati berani melakukan suatu pekerjaan; tidak menghiraukan bahaya ataupun mati

>>ucap habis niat sampai
semua yang dikatakan langsung dilaksanakan

>>udang dalam tangguk
sangat gelisah (susah dsb)

>>udang hendak mengatai ikan
tidak insaf akan aibnya sendiri

>>udang tak tahu bungkuk nya
tidak tahu akan kekurangan dirinya

>>udang tak tahu di bungkuknya
tidak tahu akan cacat dan celanya diri sendiri

>>ujung jarum halus kelindan sutera
tipu muslihat yg sangat halus

>>ukur baju (di) badan sendiri
menganggap atau menilai orang lain sama dengan anggapan atau penilaian terhadap diri sendiri

>>ulam mencari sambal
perempuan yang mencari laki-laki

>>ular menyusur akar
merendahkan diri, tetapi tidak turun martabatnya

>>umpama air digenggam tiada tiris
hal orang yang sangat kikir, tidak sedikit pun terbuka tangannya untuk menolong orang yang sengsara

>>umpama ayakan dawai
pekerjaan yang dilakukan dengan tidak cermat

>>umpan habis, ikan tak kena
usaha yang tidak mendatangkan hasil sedikit juga, bahkan merugi

>>umpan seumpan, kail sebentuk
melakukan suatu usaha dengan tidak cukup alat dan syaratnya

>>umpat tidak membunuh, puji tidak mengenyang
baik celaan maupun pujian tidak perlu dihiraukan

>>umur setahun jagung (darah setampuk pinang)
masih sangat muda; belum berpengalaman

>>unjuk yang tidak diberikan
berjanji akan memberi sesuatu, tetapi hanya kata-kata (tidak dipenuhi)

>>untung ada tuah tiada
ada kekayaan, tetapi tidak bahagia hidupnya; murah rezekinya, tetapi selalu habis saja

>>untung sabut timbul, untung batu tenggelam
1 untung-untungan; 2 tidak seorang pun yg dapat menghindari nasibnya

>>upah lalu bandar tak masuk
tidak mendatangkan hasil sedikit pun

>>usahlah teman dimandi pagi
tidak usah kamu lebih-lebihkan (kaupuji-puji)

>>usul menunjukkan asal
kelakuan (budi bahasa) seseorang menunjukkan asal keturunannya

>>usul menunjukkan asal
dari tingkah laku (tabiat) dapat kita ketahui asalnya (tinggi rendahnya derajat dsb)

>>utang (pinjam) kayu ara
(utang yang akan dibayar apabila kayu ara tidak bergetah) utang yang tidak akan dibayar

>>utang emas boleh dibayar utang budi dibawa mati
budi baik orang hanya dapat dibalas dengan kebaikan pula

>>utang selilit (sebelit) pinggang ( utang tiap helai bulu)
utangnya banyak sekali

**v
hina-menghinakan; saling meremehkan
**v
menyebabkan telinga berasa pekak (karena ramai, gempar, dsb)
**v
mengadakan sarasehan
**v
membicarakan dalam sarasehan
**v
memasukkan surat ke kantor pos atau kotak surat untuk dikirim melalui pos
**v
lihat

>>wau melawan angin
perbuatan yang sia-sia

>>yang - lalu, yang terlintang patah
siapa yang tidak melawan akan selamat, yang menentang akan binasa (sesuatu yang harus diturut)

>>yang - tak akan jadi segantang
nasib orang tidak dapat diubah

>>yang berbaris yang berpahat , yang bertakuk yang bertebang
dikerjakan sebagaimana biasanya

>>yang bertakuk yang ditebang, yang bergaris yang dipahat
sudah menurut aturan (adat) yang biasa

>>yang bertakuk yang ditebang, yang bergaris yang dipahat
sudah menurut aturan (adat) yang biasa

>>yang bulat datang bergolek , yang pipih datang melayang
keuntungan (kesenangan dsb) datang dari mana-mana

>>yang dikejar tiada dapat, yang dikandung berceceran
yang sudah ada binasa dan habis, yang dicari tiada dapat

>>yang dikejar tiada dapat, yang dikandung berceceran
yang sudah ada binasa dan habis, yang dicari tiada dapat

>>yang dikejar tidak dapat, yang dikandung berceceran
yang diharapkan tidak diperoleh, bahkan yang telah ada menjadi hilang

>>yang lahir menunjukkan yang batin
kelakuan orang menunjukkan tabiatnya atau perasaan hatinya

>>yang merah saga , yang kurik kundi
yang indah dan yang baik ialah budi bahasa, bukan rupa atau wajah

>>yang pipit sama pipit , yang enggang sama enggang
bergolong-golong menurut derajat atau pangkat masing-masing; persahabatan (perjodohan) baru sempurna kalau sama tingkat derajatnya

>>yang rebah ditindih
yang sudah celaka (miskin) bertambah celaka (miskin)

>>yang se cupak takkan jadi segantang
sesuatu yang sudah pasti (tidak dapat diubah lagi)

>>yang teguh disokong, yang rebah ditindih
yang sudah kuat (kaya dsb) dibantu, sedang yang lemah (miskin dsb) digencet

>>zaman beralih musim bertukar
segala sesuatu hendaknya disesuaikan dengan keadaan zaman


Kumpulan Peribahasa Bahasa Indonesia Lengkap (Bagian 7)

Apa kabar semua? Ini kumpulan peribahasa bagian 7, kelanjutan yang sebelumnya. Semoga bermanfaat!


>>satu nyawa , dua badan
sehidup semati

>>satu sangkar dua burung
dua orang perempuan sama-sama menghendaki seorang laki-laki

>>sauk (menyauk) air mandikan diri
hidup dengan usahanya sendiri

>>sawah berpematang (berpiring) ladang berbintalak
segala sesuatu ada batasnya

>>sayap singkat, terbang hendak jauh
hendak berbuat sesuatu yang melebihi kemampuan

>>sbg anai-anai bubus
berduyun-duyun atau berkerumun banyak sekali

>>se hina semalu
seia sekata; senasib

>>searah bertukar jalan
sama maksudnya, tetapi berlainan cara mencapainya

>>sebab buah dikenal pohonnya
dari perbuatan atau perangai seseorang dapat diketahui asalnya

>>sebagai aur dengan rebung
sangat karib (tentang persahabatan)

>>sebagai ayam diasak malam
tidak berdaya lagi

>>sebagai bisul hampir memecah
menghadapi suatu kesulitan yang hampir terhindar (hampir teratasi)

>>sebagai dawat dengan kertas
pasangan yang sesuai benar

>>sebagai di rumah induk bako
merasa senang dan aman

>>sebagai duri landak
kecil dan runcing (tentang jari)

>>sebagai garam dengan asam
sudah sesuai benar (tentang pria dan wanita) dan tentu menjadi jodoh

>>sebagai kepiting batu
sangat kikir

>>sebagai kera dapat canggung
merapatkan dirinya kepada orang yang telah memberi pertolongan

>>sebagai kera dapat canggung
merapatkan dirinya kepada orang yang telah memberi pertolongan

>>sebagai kunyit dengan kapur
mudah dan lekas mesra (bercampur, berpadu, bersetuju)

>>sebagai minyak dengan air
tidak dapat bersatu (karena bermusuhan dsb)

>>sebagai orang mabuk gadung
rupa seseorang yang lemah dan pucat karena mengidap penyakit

>>sebagai pancang diguncang arus
orang yang tidak tetap pendiriannya

>>sebagai petai sisa pengait
tidak berguna sama sekali

>>sebagai sadur menimbul(kan) senam
kelihatan keadaan (maksud, tabiat) yang sebenarnya

>>sebaik-baiknya hidup teraniaya
sekali-kali jangan merugikan atau mencelakakan orang lain sekalipun kita dirugikan atau dicelakakannya

>>sebelum ajal berpantang mati
sebelum tiba waktunya tidak akan mati

>>sebelum ajal berpantang mati
sebelum tiba waktunya tidak akan mati

>>sebesar-besarnya bumi ditampar tak kena
perkara yang kelihatannya mudah, tetapi sebenarnya susah menyelesaikan

>>sebuah lesung ada seekor ayam jantannya (atau pemimpinnya)
tiap-tiap kaum ada seorang penghulunya atau seorang cerdik pandainya yang akan melindungi kaum itu dari kejahatan orang lain

>>sebusuk-busuk daging dikincah dimakan juga, seharum-harum tulang dibuang
jika keluarga berbuat ulah akan dimarahi, tetapi setelah itu diampuni, jika orang lain berbuat salah tidak dimaafkan sedikit pun juga

>>seciap bak ayam, sedencing bak besi
seia sekata

>>secupak tak jadi segantang
sesuatu yang tetap dan tidak dapat diubah lagi

>>sedangkan bah kapal tak hanyut, ini pula kemarau panjang
sedangkan waktu berpencaharian tidak tercapai maksudnya, apalagi waktu menganggur

>>sedap dahulu pahit kemudian
bersenang-senang dahulu, akhirnya mendapat kesusahan

>>sedatar saja lurah dengan bukit
menyamaratakan orang; tidak membeda-bedakan kaya atau miskin dsb

>>sedia payung sebelum hujan
bersiap sedia sebelum terjadi yang kurang baik

>>sedikit hujan banyak yang basah
kecelakaan yang kecil membawa akibat yang besar

>>seekor kerbau berkubang , sekandang kena luluknya
seorang berbuat salah, semua terbawa-bawa (terkena akibatnya)

>>seekor kerbau berlumpur semuanya berlabur
seorang berbuat jahat, seluruh keluarganya beroleh nama yang buruk

>>segala senang hati
sangat senang

>>segan (malu) mengayuh perahu hanyut
kalau segan berusaha, akan mendapat susah nantinya

>>segan bergalah hanyut serantau
karena segan berusaha akhirnya merugi besar

>>segan bergalah hanyut serantau
jika tidak mau berusaha, (kita) akan mendapat bencana

>>segar dipakai, layu dibuang
sesuatu yang dihargai hanya pada waktu baik (bagus) saja

>>segenggam digunungkan, setitik dilautkan
sangat dihargai

>>sehabis kelahi teringat silat
sesudah persoalan (pekerjaan) selesai, baru teringat cara yang baik untuk menyelesaikannya

>>sehari selembar benang , lama-lama menjadi sehelai kain
pekerjaan sulit yang dikerjakan dengan penuh kesabaran, lama-lama akan berhasil juga

>>sehari selembar benang, lama-lama jadi sehelai kain
hal perbuatan orang yang sabar dan tidak lekas putus asa, sedikit demi sedikit lama-lama berhasil juga

>>sehina semalu
seia sekata; senasib

>>seidas bagai benang, sebentuk bagai cincin
dua orang yang sejodoh benar

>>seikat bagai sirih , serumpun bagai serai
seia sekata; sehina semalu; bersama-sama menanggung untung dan rugi atau senang dan derita

seiring
>>seiring bertukar jalan, seia bertukar sebut
kedua pihak semaksud dan sepaham, tetapi berlain cara melaksanakannya

>>sejak dunia terkembang,
mulai zaman dulu; sudah lama sekali

>>sejak mencecah bumi,
sejak kecil

>>sekali merengkuh dayung , dua tiga pulau terlampaui
sekali melakukan suatu pekerjaan, beberapa maksud tercapai

>>sekam menjadi hampa berat
tidak akan merugikan sedikit jua

>>sekebat bagai sirih
sepakat dalam perkumpulan (rapat)

>>sekepal menjadi gunung, setitik menjadi laut
dari sedikit menjadi banyak; perkara yang kecil dibesar-besarkan

>>sekerat ular sekerat belut
orang yang bermuka dua (ikut ke sana kemari)

>>sekudung limbat, sekudung lintah
tidak tetap pendiriannya

>>selama gagak hitam, selama air hilir
selama-lamanya

>>selama hayat dikandung badan
selama masih hidup

>>selama hayat dikandung badan
selama (masih) hidup

>>selama hayat dikandung badan
selama masih hidup

>>selama hujan akan panas jua
sehabis kesusahan, akhirnya akan datang juga waktu yang baik

>>selama sipatung mandi
sebentar sekali

>>selangkas betik berbuah
waktu yang singkat

>>selapik seketiduran
sangat akrab (tentang persahabatan)

>>seliang bagai tebu , serumpun bagai serai
seia sekata; rukun

>>seludang menolakkan mayang
memperlihatkan atau kelihatan kecantikannya (isi hatinya, kesombongannya, dsb)

>>semanis manis gula ada pasir di dalamnya (manissemanismanis gula berpasir jua, sepahitsemanispahit jadam menjadi obat)
bujuk rayu yang lemah-lembut adalah berisi tipu dan perkataan yang keras itu kadang-kadang menjadi kebajikan diri

>>sembunyi tuma (kepala tersuruk) ekor kelihatan
merasa tidak ada yang mengetahui, tetapi sebenarnya sudah diketahui orang banyak

>>sembunyi tuma kepala tersuruk, ekor kelihatan
menutup-nutupi perbuatan jahat yang sudah diketahui orang

>>semisal udang dalam tangguk
sedang dalam kesusahan (kesukaran)

>>semua berasnya
memperlihatkan semua hartanya (kepandaian dsb)

>>semua berasnya
memperlihatkan semua hartanya (kepandaian dsb)

>>semut dipijak tidak mati, gajah diarung bergelimpangan ( semut terpijak tidak mati, alu tertarung patah tiga)
perihal cara berjalan seorang perempuan yang baik lagi teratur (tidak terlalu lambat dan tidak terlalu cepat)

>>sendok berdengar-dengar, nasi habis budi dapat
karena pekerjaan dilakukan kurang hati-hati, akhirnya mendapat malu karena rahasia terbuka kepada orang lain

>>sendok besar tak mengenyang
tidak ada buktinya

>>sendok dan periuk lagi berantuk ( sendok dengan belanga lagi berlaga)
sahabat baik (suami istri dsb) adakalanya berselisih juga

>>senjata makan tuan
sesuatu yang direncanakan untuk mencelakakan orang lain, tetapi berbalik mengenai diri sendiri

>>seorang budiseorangbudian, seorang tabung seruas
dua orang yang sangat berbeda tabiatnya (seorang banyak akal liciknya, seorang lagi lurus hati)

>>seorang ke hilir seorang ke mudik
tidak ada persesuaian perasaan dan pikiran antara laki bini, sahabat, dsb

>>seorang makan cempedak , semua kena getahnya
seorang berbuat salah, semua dianggap bersalah juga

>>seorang makan nangka , semua kena getahnya
seorang yang berbuat kesalahan demi memenuhi kesenangannya, tetapi orang lain turut menanggung akibatnya

>>sepala-pala mandi biarlah basah
mengerjakan sesuatu janganlah tanggung-tanggung

>>sepandai-pandai - yang busuk berbau juga
perbuatan yang salah, meskipun dirahasiakan, lama-lama akan ketahuan juga

>>sepandai-pandai tupai melompat, sekali gawal juga
sepandai-pandai orang, ada kalanya ia salah (keliru) juga

>>sepandai-pandai tupai melompat, sekali waktu gawal juga
sepandai-pandai orang, sekali-sekali keliru juga

>>sepandai-pandai tupai meloncat, sekali gawal (terjatuh) juga
sepandai-pandai seseorang, ada kalanya berbuat salah (keliru) juga

>>sepanjang tali beruk
terlalu panjang sehingga membosankan (tentang pidato, doa yang panjang)

>>sepasin dapat bersiang
mendapat keuntungan tidak dengan sengaja

>>sepenggalah matahari naik
alamat waktu, kira-kira pukul 08.00 atau 09.00

>>seperti air basuh tangan
sesuatu yang mudah didapat

>>seperti antan pencungkil duri
pekerjaan atau usaha yang sia-sia

>>seperti api dalam sekam
hal-hal tidak baik yang tidak tampak

>>seperti api makan (di dalam) sekam
perasaan cinta kasih (dendam dsb) yang tersembunyi

>>seperti batang mengkudu , dahulu dengan bunga
perihal orang yang mau lekas marah sebelum diketahui benar kesalahan orang yang hendak dimarahinya itu

>>seperti baung dipukul,
menjerit-jerit

>>seperti Belanda kesiangan
orang yang meniru-niru sikap Belanda (pada zaman penjajahan)

>>seperti Belanda minta tanah
perihal orang yang tamak, diberi sedikit hendak banyak, diberi banyak hendak semuanya

>>seperti Belanda minta tanah , diberi kuku hendak menggarut
apabila seseorang diberi sedikit, ia mengajukan lebih banyak lagi

>>seperti belut pulang ke lumpur
kembali ke tempat yang diinginkan (disenangi)

>>seperti beranak besar hidung
perihal seseorang yang sebentar-sebentar menengok atau memperlihatkan barang yang baru diperolehnya

>>seperti bertih direndang
berdetusan tidak henti-hentinya (bunyi senapan dsb)

>>seperti biji saga rambat di atas talam
tidak berpendirian tetap; selalu berubah

>>seperti birah dengan keladi
hampir sama

>>seperti birah tidak berurat
sangat malas (sebentar-sebentar berbaring dsb)

>>seperti birah tumbuh di tepi lesung
lekas subur (besar)

>>seperti bisai makan sepinggan
berpatutan (sesuai) benar

>>seperti buah bemban masak
air mata yang jatuh berderai-derai

>>seperti buah kedempung , di luar berisi di dalam kosong
orang yang sombong (banyak cakap), padahal tidak ada kelebihannya

>>seperti bujuk lepas dari bubu
menghilang cepat setelah lepas dari bahaya

>>seperti buku gaharu
baru memperlihatkan keunggulannya apabila perlu

>>seperti bulan -
muka yang sangat pucat

>>seperti burung gagak pulang ke benua
keadaan dan sifatnya tetap saja meskipun telah jauh merantau

>>seperti cacing kepanasan
tidak tenang, selalu gelisah (karena susah, malu)

>>seperti cembul dengan tutupnya (dapat tutupnya)
cocok sekali; sesuai benar

>>seperti Cina karam
riuh rendah; hiruk-pikuk

>>seperti cincin dengan permata
sesuai benar

>>seperti cincin dengan permata
cocok sekali

>>seperti ditempuh gajah lalu
suatu hal yang tidak dapat ditutup-tutupi (disembunyikan)

>>seperti gadis jolong bersubang, bujang jolong bekerja
sangat berlagak (sombong)

>>seperti gadis sudah berlaki
anak perawan yang tingkah lakunya kurang baik (pemalas, pengotor, dsb)

>>seperti gajah dengan sengkela nya
sesuatu yang menyusahkan

>>seperti gajah masuk kampung
orang yang berkuasa dapat berbuat sekehendak hati di dalam lingkungan orang yang lemah

>>seperti gergaji dua mata
memperoleh keuntungan dari dua belah pihak

>>seperti gerundang yang kekeringan
orang yang mendapat kesukaran dan tidak ada yang menolongnya

>>seperti gerup dengan sisir
menunjukkan hubungan yang rapat sekali, seolah-olah tidak dapat bercerai

>>seperti gula dalam mulut
pekerjaan yang sangat mudah; sesuatu yang sudah dikuasai

>>seperti gunting makan di ujung
perlahan-lahan (diam-diam tidak kentara), tetapi mengena atau tercapai apa yang dimaksudkan

>>seperti harimau menyembunyikan kuku
(ungkapan untuk) orang yang menyembunyikan kepandaiannya dsb

>>seperti ikan baung dekat pemandian
amat rakus (segala sesuatu yang ada dimakan)

>>seperti ikan dalam air
senang sekali

>>seperti ikan dalam belat
tidak dapat melepaskan diri lagi (dari tangan musuh)

>>seperti ikan dalam tebat
rezeki yang sudah hampir dalam tangan

>>seperti ikan kena tuba
bingung tidak keruan atau sudah tidak berdaya lagi

>>seperti itik mendengar guntur
mengharap-kan peruntungan dsb yang tidak tentu datangnya

>>seperti janggut pulang ke dagu
sudah pada tempatnya

>>seperti janggut pulang ke dagu
kena pada tempatnya

>>seperti kancah dibayar, Mk pb
ternganga dan terdiam saja (dalam percakapan, soal jawab, dsb)

>>seperti katak di bawah tempurung
sangat picik pengetahuannya; kurang luas pandangannya

>>seperti katak di bawah tempurung
berpengetahuan yang sangat picik

>>seperti katak ditimpa kemarau
berkeluh kesah tidak keruan (hiruk-pikuk dsb); sangat gaduh

>>seperti kedangkan dengan caping
orang-orang yang akrab dan suka tolong-menolong

>>seperti kelekatu masuk api
tidak memedulikan bahaya maut

>>seperti kepiting tidak tahu bungkuknya (sebagai udang tak tahu bungkuknya)
orang yang tidak tahu akan cacatnya, tidak sadar akan kebodohan dan kekurangannya

>>seperti kera dapat bunga
tiada dapat menghargai keindahan (jasa, nilai, dsb)

>>seperti kera dengan monyet
setali tiga uang, jadi sama saja

>>seperti kera mendapat bunga (seperti kera diberi kaca)
mendapat sesuatu yang tidak dapat mempergunakannya

>>seperti kera mendapat bunga (seperti kera diberi kaca)
mendapat sesuatu yang tidak dapat mempergunakannya

>>seperti kerbau dicocok hidung
menurut saja

>>seperti kerbau dicocok hidung
selalu menurut saja karena kebodohannya

>>seperti keroncor dengan belangkas
sangat karib (tentang persahabatan)

>>seperti ketiak ular , panjang lanjut (tidak putus-putusnya)
tidak berketentuan (baik buruknya)

>>seperti kodok ditimpa kemarau
berkeluh kesah tidak keruan

>>seperti kucing dibawakan lidi
sangat takut

>>seperti kuda lepas dari pingitan
sangat girang karena dapat bebas (lepas) dari kungkungan

>>seperti kuda lepas dari pingitan
seseorang yang merasa gembira sekali karena bebas dari larangan, kungkungan, dsb

>>seperti labu dibenam
sangat congkak

>>seperti lampu kekurangan minyak
perihal seseorang yang hidupnya sangat melarat; perihal seseorang yang penyakitnya sudah sangat parah (sudah hampir mati)

>>seperti lebah , mulut membawa madu, pantat membawa sengat
orang yang manis tutur katanya, tetapi berbahaya (jahat)

>>seperti lepat dengan daun
tidak dapat berpisah antara satu dan yang lain

>>seperti limau masak seulas
(orang) yang menonjol di antara saudara-saudaranya (lebih pandai, kaya, dsb)

>>seperti lonjak alu penumbuk padi
berjalan dengan langkah yang gagah, tetapi sombong

>>seperti mayat ditegakkan
berbadan kurus dan bermuka pucat

>>seperti melukut di tepi gantang
tidak dapat berbuat apa-apa

>>seperti memegang tali layang-layang
orang berkuasa (kaya) yang dapat berbuat sekehendak hatinya terhadap orang lemah

>>seperti menangkap ikan dalam belanga
sesuatu yg sudah pasti akan didapat


>>seperti menanti orang dahulu, mengejar orang kemudian
perbuatan yang sia-sia

>>seperti menating minyak penuh
diperlakukan dengan penuh kasih sayang (hati-hati dsb)

>>seperti menating minyak penuh
diperlakukan dengan penuh kasih sayang (hati-hati dsb)

>>seperti menating minyak penuh
memperlakukan dengan sangat hati-hati (penuh kesayangan dsb)

>>seperti menepung tiada berberas
banyak cakap, tidak berisi

>>seperti menghilang manau
perbuatan yang sukar dilaksanakan; sukar sekali

>>seperti mentimun dengan durian
, pb perlawanan yang tidak sebanding (antara orang lemah dan orang kuat, orang bodoh dan orang pandai)

>>seperti misai pulang ke bibir
pulang ke asalnya; sudah pada tempatnya

>>seperti orang kecabaian
sangat gelisah (tidak tenang duduknya dsb)

>>seperti orang mati jika tiada orang mengangkat bila akan bergerak
seseorang yang daif yang tidak mempunyai daya upaya, jika tiada orang menolongnya niscaya akan semakin susah

>>seperti panji-panji , ditiup angin berkibar-kibaran
tidak tetap pendirian, ikut pihak yang kuat

>>seperti panji-panji , ditiup angin berkibar-kibaran
tidak tetap pendirian, ikut pihak yang kuat

>>seperti parang bermata dua
mendapat keuntungan dari kedua belah pihak

>>seperti pikat kehilangan mata
bingung tidak keruan; kehilangan akal

>>seperti pinang dibelah dua
(dua orang yang) serupa benar

>>seperti pinang pulang ke tampuknya
sudah pada tempatnya; sudah cocok

>>seperti pinggan dengan mangkuk salah sedikit hendak berantuk
perselisihan antara suami istri atau kaum keluarga merupakan hal yang biasa

>>seperti pipit menelan jagung
hendak menyama-nyamai orang yang tinggi pangkatnya (martabatnya dsb)

>>seperti polong kena sembur
berlari cepat-cepat karena ketakutan dsb

>>seperti pungguk merindukan bulan
seseorang yang merindukan kekasihnya, tetapi cintanya tidak terbalas

>>seperti rusa kena tambat
selalu gelisah (tidak tetap kedudukannya)

>>seperti rusa masuk kampung
tercengang-cengang keheranan

>>seperti santan dengan tengguli
cocok benar; kena benar

>>seperti sayur dengan rumput
banyak bedanya; berlainan benar

>>seperti sengkalan tak sudah
buruk sekali (rupa dll)

>>seperti siang dengan malam
jauh (banyak) bedanya

>>seperti tikus jatuh di beras
ibarat orang yg mendapat pekerjaan yg menguntungkan dan tidak ingin meninggalkan pekerjaan itu lagi

>>seperti tikus masuk perangkap
orang yg sudah kehilangan akal; amat gelisah

>>seperti tikus masuk rumah
orang yg kecewa krn tidak terpenuhi harapannya

>>seperti toman makan anak
orang yang berbuat cabul (sumbang)

>>seperti ular kena bedal (palu, pukul)
tidak tenang (karena marah dsb)

>>seperti ular mengutik-ngutik ekor
bergerak terus dengan gelisah (karena marah dsb)

>>sepesan anak beranak, anaknya beranak (menggigit) pula
cepat sekali berkembang biak (bertambah banyak)

>>serigala berbulu domba
orang yang kelihatannya bodoh dan penurut, tetapi sebenarnya kejam, jahat, dan curang

>>serigala dengan anggur
sikap seseorang yang mencela sesuatu yang sangat diingininya dan berusaha memerolehnya, tetapi gagal

>>serumpun bagai serai, selubang (seliang) bagai tebu
bersatu hati-hati dalam segala hal

>>serumpun serai , selubang (seliang) bagai tebu (serumpun bagai serai , seikat bagai sirih)
seia sekata; rukun sekali

>>serumpun serai , selubang (seliang) bagai tebu (serumpun bagai serai , seikat bagai sirih)
seia sekata; rukun sekali

>>sesak berundur-undur, hendak lari malu, hendak menghambat tak lalu
sudah tidak dapat melawan, tetapi pura-pura masih sanggup bertahan

>>sesal (pikir) dahulu pendapatan, sesal kemudian tidak berguna
pikir dulu masak-masak (baik-baik) sebelum berbuat sesuatu (agar tidak menyesal kelak)

>>sesal dahulu yang bertuah, sesal kemudian yang celaka
setiap perbuatan hendaklah ditimbang masak-masak agar tidak menyesal

>>sesat surut, terlangkah kembali
memperbaiki kesalahan yang telah dibuat

>>sesayat sebelanga juga
meskipun sedikit, dianggap sudah cukup juga

>>sesayat sebelanga juga
meskipun sedikit, dianggap sudah cukup juga

>>setali tiga uang
sama saja; tidak ada bedanya

>>setapak jangan lalu, setapak jangan surut
pendirian harus kuat

>>setempuh lalu, sebondong surut
tetap bersatu hati

>>setempuh lalu, sebondong surut
tetap bersatu hati

>>setinggi-tinggi bangau terbang, surutnya ke kubangan
sejauh-jauh orang merantau, akhirnya kembali ke tempat asalnya (kampung halamannya) juga

>>setinggi-tinggi melambung , surutnya ke tanah juga
biar ke mana pun perginya, akhirnya pulang ke kampung halaman juga

>>seukur mata dengan telinga
seturut penglihatan dan pendengaran

>>si cebol hendak mencapai bulan (bintang)
menghendaki sesuatu yang mustahil tercapai

>>sia-sia menjaring angin, terasa ada tertangkap tidak
jangan mengharapkan sesuatu yang bukan-bukan supaya tidak kecewa

>>sia-sia negeri alah
pekerjaan yang dilakukan tidak hati-hati mendatangkan kerugian atau bahaya

>>sia-sia utang tumbuh
pekerjaan yang dilakukan tidak hati-hati dan tidak rapi penjagaannya sehingga menimbulkan kerugian

>>siang bernapas, malam berembun (malam berselimut embun, siang bertudung awan)
sangat miskin (tidak punya rumah)

>>siapa berkotek , siapa bertelur
siapa yang bersuara terdahulu, biasanya dialah yang berbuat

>>siapa gatal , dialah menggaruk
siapa berkehendak dialah yang harus berbuat

>>siapa lama tahan, menang
apabila bekerja dengan tekun dan rajin, tidak tergesa-gesa, lama-kelamaan kerja yang sulit sekali pun akan selesai juga dengan baik

>>siapa luka siapa menyiuk
yang merasa tersindir, dialah yang berbuat sesuatu sebagai yang disindirkan itu

>>siapa makan lada , ialah berasa pedas
barang siapa yang bersalah akan merasa tersinggung (oleh sindiran dsb)

>>siapa melejang siap patah
siapa yang bersikeras hendak beroleh barang (pekerjaan), dialah yang harus menderita rugi (kesukaran dsb)

>>siapa melejang, siapa patah ( siapa melalah, siapa patah; siapa menyuruk, siapa bungkuk)
orang yang berkeras hendak berbuat sesuatu, dialah harus menanggung kesukarannya (kerugiannya dsb); pekerjaan yang terburu-buru itu kelak merugikan juga

>>siapa menjala , siapa terjun
siapa yang menginginkan sesuatu harus berusaha

>>siapa pun jadi raja, tanganku ke dahi juga
siapa pun berkuasa aku tetap menghormatinya

>>siapa sakit, siapa -
yang berbuat salah akan merasa jika ada yang menyindir dsb

>>siapa yang gatal, dialah yang menggaruk
orang yang berkehendak (ingin), dialah yang harus berbuat sendiri

>>siapa yg makan cabai, dialah yg berasa pedas (kepedasan)
1 siapa yg berbuat kurang baik akan merasakan akibatnya; 2 siapa yg merasa tersindir berarti telah berbuat spt yg disindirkan itu

>>siar bakar berpuntung suluh
suatu perkara boleh diputuskan sesudah cukup bukti-bukti dan keterangannya

>>sigai dua segeragai
suatu perkara yang bersangkut paut dengan perkara yang lain

>>silap mata pecah kepala
kalau kurang waspada dalam suatu pekerjaanya akhirnya akan binasa

>>silap mata pecah kepala
kalau kurang penjagaan dalam suatu pekerjaan yang berbahaya, binasalah akhirnya

>>singkap daun ambil isi (buah)
(berkata) dengan terus terang

>>singkat diulas panjang dikerat
mana-mana yang kurang ditambah, sedangkan yang lebih dikurangi (yang kurang baik diperbaiki)

>>singkat tidak terluas, panjang tidak terkerat
tiap-tiap orang akan mati apabila telah sampai ajalnya

>>siput memuji buntut
memuji diri sendiri

>>sirih naik junjungan patah
baru hendak naik derajat kehidupannya sudah mendapat kesusahan

>>sirih pulang ke gagang
sudah pada tempatnya; kembali seperti semula

>>sokong membawa rebah
dikhianati atau dicelakai oleh teman sendiri

>>sokong membawa rebah
orang kepercayaan yang merusakkan sesuatu yang dipercayakan (diamanatkan) kepadanya

>>spt sebuah biji tersesat dl rumput
1 orang yg hina tidak kelihatan oleh orang; 2 sesuatu yg kecil

>>suarang ditagih, sekutu dibelah
harta milik bersama atau persekutuan dibagi sebagaimana mestinya apabila suami istri atau orang berekanan bercerai atau berpisah

>>suaranya seperti membelah betung
suaranya tidak enak pada pendengaran (karena terlalu kuat dsb)

>>sudah arang-arang hendak minyak pula
sesudah dicemarkan nama seseorang, hendak bermanis-manis pula kepada orang itu

>>sudah basah kehujanan
mendapat kemalangan ganda

>>sudah bertarah berdongkol pula
sesudah perkara yang satu dibereskan, timbul lagi perkara yang lain

>>sudah bertarah berdongkol pula
sesudah perkara yang satu dibereskan, timbul lagi perkara yang lain

>>sudah beruban baru berguam
dikatakan kepada orang tua yang tingkah lakunya seperti orang muda

>>sudah biasa makan kerak
sudah biasa mengalami kesukaran

>>sudah dapat gading bertuah , tanduk tiada berguna lagi
setelah mendapatkan yang lebih baik, yang kurang baik ditinggalkan

>>sudah di depan mata
sudah dekat (hampir datang)

>>sudah dieban dihela pula
menderita berbagai-bagai kemalangan (kecelakaan dsb) terus-menerus

>>sudah diheban dihela pula
menderita berbagai kecelakaan terus-menerus
>>sudah dikecek , dikecong pula
dua kali tertipu

>>sudah gaharu cendana pula (sudah tahu bertanya pula)
pura-pura tidak tahu

>>sudah genap bilangannya
sudah sampai ajalnya

>>sudah jatuh ditimpa tangga
mendapat kesusahan (kecelakaan) secara berturut-turut

>>sudah kenyang makan kerak
sudah banyak pengalaman

>>sudah lulus maka hendak melantai
sudah celaka baru ingat

>>sudah makan, bismillah
suatu pekerjaan atau rundingan yg dilakukan terbalik, jadi tidak mengikuti aturan

>>sudah masuk angin
perihal suatu perkara yang sudah dicampuri orang lain sehingga tidak benar lagi

>>sudah mati kutu nya
sudah hilang kekuatannya; tidak berbuat apa-apa lagi; celah

>>sudah mengilang membajak pula
tidak henti-hentinya bekerja (menderita kesusahan dsb)

>>sudah panas berbaju pula
orang yang sedang dalam keadaan susah bertambah susah karena peristiwa yang menimpanya

>>sudah panjang langkahnya
sudah meninggal

>>sudah se asam segaramnya
sudah tidak ada celanya (tentang pekerjaan, perbuatan)

>>sudah seasam se garam nya
sudah baik benar (tidak ada celanya)

>>sudah tahu peria pahit
penyesalan yang sia-sia saja (sebab sudah tahu kurang baik, tetapi diperbuat juga)

>>sudah terantuk baru tengadah
sesudah merugi (menderita kecelakaan) baru sadar

>>sudah terantuk, baru tengadah
baru ingat sesudah merugi

>>sudah terlalu hilir malam, apa hendak dikata lagi
perbuatan salah yang terlanjur

>>sudah tidak - oleh angsa, baharu diberikan kepada itik
orang kecil hanya beroleh apa-apa yang tidak dapat digunakan oleh orang besar

>>sudu-sudu di tepi jalan dipanjat kena durinya, disinggung kena rabasnya, ditakik kena getahnya Mk
orang yang tidak dapat dikalahkan

>>sukar kaji pada orang alim, sukar uang pada orang kaya
orang pandai biasanya baru mau memutuskan suatu persoalan apabila sudah dipertimbangkan dalam-dalam; orang kaya baru mau mengeluarkan uang kalau ada untungnya

>>sukat air menjadi batu
tidak mungkin

>>sukatannya sudah penuh
sudah sampai ajalnya

>>suku tak boleh dianjak, malu tak boleh diagih
orang yang sekaum harus sehina semalu (hina seorang hina semuanya, malu seorang malu semuanya)