Sabtu, 05 Desember 2015

Kumpulan Peribahasa Bahasa Indonesia Lengkap (Bagian 5)

Apa kabar semua? Ini kumpulan peribahasa bagian 5, kelanjutan yang sebelumnya. Semoga bermanfaat!

>>ladang yang berpunya
perempuan yang sudah kawin

>>lading tajam sebelah
selalu mau menerima pemberian, tetapi segan memberi

>>lagi ada jangan -, sudah habis baru -
sewaktu ada pencaharian, jangan diganggu harta simpanannya, tetapi apabila tiada pencaharian lagi, barulah dipergunakan harta simpanan itu

>>lagi lauk lagi nasi
semakin kaya, semakin banyak kenalan (sahabat)

>>lagi murah , lagi menawar (= makin murah , makin menawar) pb
makin diberi, makin banyak lagi yang diminta

>>lain bengkak , lain bernanah
seseorang yang bersalah, orang lain yang menanggung atau menderita akibatnya

>>lain bengkak, lain menanah
lain orang yang bersalah, lain pula orang yang menerima hukuman

>>lain bengkak, lain menanah
lain orang yang bersalah, lain pula orang yang menerima hukuman

>>lain biduk , lain di galang
jawaban yang bersalahan dengan pertanyaan (tidak menjawab barang apa yang ditanyakan)

>>lain di mulut , lain di hati
yang dikatakan berbeda dengan isi hatinya

>>lain dulang lain kaki, lain orang lain hati
tiap-tiap orang berlainan kesukaannya

>>lain gatal lain digaruk
lain yang ditanya lain yang dijawab

>>lain ladang lain belalang, lain lubuk lain ikannya
tiap-tiap negeri atau bangsa berlainan adat kebiasaannya

>>lain ladang lain belalang, lain lubuk lain ikannya
tiap-tiap negeri ada adat istiadatnya sendiri

>>lain padang lain belalang
tiap-tiap negeri berlainan aturan dan adatnya

>>lain sakit lain diobat, lain luka lain dibebat
jawab yang berlainan dengan apa yang dinyatakan; yang diberikan berlainan dengan yang diminta

>>laki pulang kelaparan, dagang lalu ditanakkan
lebih banyak mengindahkan urusan orang lain daripada urusan sendiri

>>laki pulang kelaparan, dagang lalu ditanakkan
orang lain ditolong, tetapi keluarga sendiri ditelantarkan

>>laksana apung-apung di tengah laut, dipukul ombak jatuh ke tepi
orang yang belum mantap kedudukannya atau belum bernasib baik dalam mengadu untung

>>laksana bunga dedap , sungguh merah berbau tidak
orang yang rupanya elok, tetapi tidak berbudi bahasa

>>laksana jentayu menantikan hujan
sangat merindukan sesuatu (kekasih dsb)

>>laksana manau , seribu kali embat haram tak patah
menunjukkan sesuatu yang teguh dan kuat:

>>laksana mestika gamat
perihal kelakuan, atau tabiat, atau perkataan yang baik

>>lalu (lulus) ujung, lalu (lulus) kelindan
jika maksud yg utama sudah tercapai, maksud yg lain akan tercapai juga

>>lalu penjahit lalu kelindan
apabila daya upaya yang pertama telah berhasil, daya upaya yang lain pun akan lulus pula

>>lalu penjahit, lalu kelindan
kalau usaha yang pertama berhasil, usaha yang berikut pun akan berhasil

>>lalu penjahit, lalu kelindan
kalau usahanya yang pertama berhasil, usaha yang berikut pun akan berhasil

>>lancar kaji karena diulang, pasar jalan karena diturut
kepandaian atau kemahiran didapat karena rajin berlatih

>>langkas buah pepaya
hal yang tidak mungkin; mustahil

>>lapuk oleh kain sehelai
dalam hidupnya hanya beristri (bersuami) seorang

>>laut budi tepian akal
seseorang yang banyak ilmu dan bijaksana

>>laut ditembak, darat kena
lain yang diperoleh dari yang diharapkan

>>laut ditimba akan kering
betapa pun banyaknya harta, jika selalu dibelanjakan, akhirnya akan habis juga

>>laut madu berpantaikan sakar (gula)
perkataan yang manis keluar dari mulut orang yang baik rupanya

>>laut mana yang tak berombak, bumi mana yang tak ditimpa hujan
bagaimanapun manusia tidak akan luput dari kekhilafan (kesalahan)

>>layang-layang putus talinya
seseorang yang sudah putus harapan, sudah tidak berdaya lagi, hanya terserah kepada nasib

>>layar menimpa tiang
kawan menjadi lawan

>>lebih baik mati berkalang tanah daripada hidup bercermin bangkai
lebih baik mati daripada menanggung malu

>>lebih berharga mutiara sebutir daripada pasir sepantai
seseorang yang baik, meskipun ia tidak kaya, jauh lebih berharga dan mulia daripada orang kaya yang jahat dan jahil

>>lemak manis jangan ditelan, pahit jangan dimuntahkan
suatu perundingan, jikalau baik sekalipun jangan terus diterima dan jika kurang baik jangan pula terus ditolak, hendaklah dipikirkan dalam-dalam dan ditimbang baik-baik dahulu baik jeleknya

>>lemak penyelar daging
memboroskan harta benda tuannya

>>lembut seperti buah bemban
tidak kaku

>>lempar batu sembunyi tangan
melakukan sesuatu (kegiatan dsb), tetapi kemudian berdiam diri seolah-olah tidak tahu-menahu

>>lempar batu sembunyi tangan
berbuat kurang baik kepada orang, lalu berpura-pura tidak tahu

>>lengan bagai lilin dituang
lengan yang indah bentuknya

>>lengan seperti sulur bakung
lengan yang halus di ujung, besar di tengah, dan bulat di pangkalnya

>>lepas bantal berganti tikar
seorang laki-laki kawin dengan saudara perempuan atau keluarga istrinya yang meninggal

>>lepas dari mulut harimau jatuh ke mulut buaya
lepas dari bahaya yang besar, lalu jatuh ke dalam bahaya yang lebih besar lagi

>>lesung mencari alu
perempuan mencari laki-laki

>>lewat dari manis , masam, lewat dari harum, busuk
perihal orang yang mula-mula berkasih-kasihan sangat mesra, tetapi kemudian, selalu berselisih dan bertengkar

>>licin bagai belut
cerdik dan licik sehingga susah menghadapinya (menangkapnya)

>>licin karena minyak berminta, elok karena kain berselang
sindiran untuk merendahkan orang yang angkuh karena harta atau barang yang dipinjam

>>lidah tak bertulang
mudah saja mengatakan (menjanjikan) sesuatu yang berat adalah melaksanakannya

>>lihat anak pandang menantu
segala urusan anak hendaklah ditimbang-timbang dahulu apakah hal itu akan menimbulkan keadaan yang tidak baik pada menantu, sekalipun hal itu akan menguntungkan anak itu sendiri; setiap pekerjaan hendaklah ditimbang-timbang, jika baik bagi diri sendiri dan baik pula bagi orang lain, maka baru dilakukan

>>lihat anak, pandang menantu
pekerjaan (hal dsb) hendaklah ditimbang, di samping baik bagi diri sendiri hendaknya baik juga bagi orang lain

>>limau masak sebelah, perahu karam sekerat
aturan (hukum dsb) yang tidak adil, membeda-bedakan golongan, kedudukan, dsb, tidak sama rata:

>>lonjak bagai labu dibenam
orang yang sombong

>>lopak jadi perigi
naik derajat (orang miskin menjadi kaya dsb)

>>lubuk akal lautan (= tepian) ilmu (= budi)
sangat luas dan banyak pengetahuannya

>>lubuk dalam, si kitang yang empunya
setiap orang berkuasa di lingkungan sendiri

>>lubuk menjadi pantai, pantai menjadi lubuk
segala sesuatu tiada tetap

>>lulus jarum lulus kelindan
jika maksud yang satu sudah tercapai maksud yang lain dapat diharapkan tercapai pula

>>lulus tidak berselam, hilang tidak bercari
orang yang menderita sengsara, tetapi tidak ada yang mau menolong

>>lunak disudu, keras ditakik
yang penurut diperlakukan dengan lemah lembut, sedangkan yang melawan harus ditindak dengan tegas

>>lunak disudu, keras ditekik
waktu memberi perintah (menguasai), orang yang halus diperlakukan dengan cara halus, orang yang membantah diperlakukan dengan keras

>>lunak disudu, keras ditekik
waktu memberi perintah (menguasai), orang yang halus diperlakukan dengan cara halus, orang yang membantah diperlakukan dengan keras

>>lunak gigi dari lidah
sangat lemah lembut (merendahkan diri dsb)

>>lunak gigi dari lidah
lemah lembut

>>lupa kacang akan kulitnya
tidak tahu diri; lupa akan asalnya

>>lupak jadi perigi
naik derajat (kedudukan) seperti orang miskin menjadi kaya

>>lurus bagai piarit
orang yang tampak baik, tetapi berhati jahat

>>lurus macam bendul
sangat jujur

>>mabuk agak-agak (kira-kira)
tidak berbuat apa-apa, hanya melamun, asyik berangan-angan

>>mabuk di enggang lalu
sangat tertarik hatinya kepada orang yang belum dikenal

>>madu satu tong, jika rembes, rembesnya pun madu jua
jika baik asalnya, turunannya pun baik juga:

>>mahal - sukar dicari
sesuatu yang sukar didapat; jarang ada

>>mahal dibeli, sukar dijual, (atau mahal tak dapat dibeli, murah tak dapat diminta)
sesuatu yang sukar akan diperoleh

>>main kong kalingkong
menjalankan akal jahat untuk kepentingan diri sendiri; tidak jujur

>>makan bersabitkan
orang yg senang, tiada bekerja dan dapat makan minum yg cukup, msl dr istri yg kaya dan pemurah

>>makan bubur panas-panas
terlalu berharap akan beroleh rezeki, lalu bertindak tergesa-gesa sehingga kecewa jadinya

>>makan hati berulam jantung
dikatakan kepada orang yang sangat bersedih hati

>>makan hati berulam jantung
bersusah hati krn perbuatan salah seorang teman karib

>>makan masak mentah
tidak membedakan halal dan haram

>>makan sudah terhidang, jamu belum jua datang
gadis yg telah besar, sudah patut bersuami, tetapi orang belum ada yg datang meminangnya

>>makan upas berulam racun
orang yg dl kesusahan dan duka cita krn diliputi marabahaya yg besar

>>maksud bagai maksud manau
menghendaki sesuatu yang tidak mungkin tercapai

>>malam - embun, siang bertudung awan
tidak berumah (miskin sekali)

>>malang celaka Raja Genggang, anak terbeli tunjang hilang
hal orang yang malang, waktu diperoleh maksud yang kedua, yang sudah di tangan hilang pula

>>malang tak berbau
kecelakaan tidak dapat diketahui sebelumnya

>>malang tak boleh ditolak, mujur tak boleh diraih
nasib buruk tidak dapat dicari-cari

>>maling berteriak maling
mendahului orang menyerahkan suatu kesalahan (kejahatan) supaya tidak dituduh orang

>>malu berkayuh, perahu hanyut
kalau segan berusaha tidak akan mendapat kemajuan

>>malu bertanya sesat di jalan ( malu berdayung perahu hanyut; malu makan perut lapar)
kalau tidak mau berikhtiar, tidak akan mendapat kemajuan

>>malu kalau anak harimau menjadi anak kucing (kambing)
tidak sepatutnya kalau anak orang baik-baik atau pandai menjadi jahat atau bodoh

>>malu tercoreng di kening (dahi)
mendapat malu besar

>>malu tercoreng pada kening
malu yang tidak dapat dihilangkan lagi karena sudah diketahui orang banyak

>>mana busuk yang tidak berbau
kejahatan (kesalahan) akhirnya akan ketahuan juga

>>mandi (berendam) tak basah
1 berbuat sesuatu tanpa mengacuhkan teguran atau peringatan; 2 tidak menaruh perasaan (belas kasihan)

>>mandi dalam cupak
serba tanggung (tidak cukup)

>>mandi sedirus
mendapat pujian yang belum pada tempatnya

>>manikam sudah menjadi sekam
tidak berguna lagi; tidak berharga lagi

>>manis daging
orang yang biasa dituduh melakukan salah satu kejahatan, padahal ia tidak bersalah

>>manis jangan lekas ditelan, pahit jangan lekas -
segala sesuatu hendaknya ditimbang baik-baik dahulu sebelum diterima atau ditolak

>>manis mulut nya bercakap seperti sa-utan manisan, di dalam bagai empedu
mulut manis (perkataan yang manis-manis) biasanya berisi tipu semu di dalamnya

>>manis seperti gula derawa, ( manis bagai gula jawa)
berpatutan, ibarat dua orang suami-istri yang sama elok rupanya

>>manusia mati meninggalkan nama (harimau mati meninggalkan belang, gajah mati meninggalkan gading)
orang terkenal walaupun sudah meninggal, ia masih tetap dikenang

>>manusia mengikhtiarkan, Allah menakdirkan
ikhtiar atau akal budi ada di tangan manusia, jadi orang harus bekerja sekeras-kerasnya untuk mencapai tujuannya, tetapi berhasil tidaknya usaha itu bergantung pada takdir Tuhan

>>manusia tahan kias , binatang tahan palu
mengajar manusia dengan sindiran sudah cukup, tetapi mengajar binatang harus dengan pukulan

>>manusia tertarik oleh tanah airnya, anjing tertarik oleh piringnya
orang yang berakal itu jauh pemandangannya, tetapi orang yang bodoh hanya memikirkan keperluan perutnya, kalau ia telah kenyang sudah tidak menghendaki apa-apa lagi
>>mara hinggap mara terbang, enggang lalu ranting patah

seseorang yang tidak berbuat suatu kesalahan, tetapi pada waktu terjadi suatu kejahatan ia yang dituduh berbuat kesalahan itu

>>mara jangan dipukat, rezeki jangan ditolak
jangan mencari-cari bahaya atau kecelakaan

>>marah akan tikus rengkiang dibakar
krn takut (tidak suka dsb) pd sesuatu yg kecil, dibuangnya (dirusakkannya) sesuatu yg lebih besar dan berharga, yg melibatkan sesuatu yg kecil tsb

>>masak buah rumbia
perkara yang mustahil terjadi, atau yang tidak mungkin diperoleh

>>masak di luar mentah di dalam
orang yang kelihatan baik pada lahirnya, tetapi hatinya jahat; mulut manis tetapi hati busuk

>>masak malam, mentah pagi (siang)
suatu hal yang telah putus (sudah jadi), tetapi tidak lama kemudian berubah

>>masih berbau pupuk jeringau
masuk dari kuping kiri keluar lewat kuping kanan
tidak mendengarkan nasihat

>>masuk kandang kambing mengembik, masuk kandang kerbau menguak
menyesuaikan diri dengan tempat dan keadaan

>>masuk ke telinga kanan, keluar ke telinga kiri
tidak dimasukkan ke dalam ingatan (tentang nasihat, pelajaran)

>>masuk lima keluar sepuluh
belanja yang dikeluarkan jauh lebih besar daripada penghasilan (pendapatan)

>>masuk meliang penjahit keluar meliang tabuh
membelanjakan uang lebih banyak daripada pendapatan

>>masuk sarang harimau
terperangkap ke dalam suatu bahaya besar

>>masuk tak genap , keluar tak ganjil
orang yang tidak berharga dalam masyarakat

>>masuk tiga , keluar empat
pengeluaran lebih besar daripada pendapatan

>>mata
hinaan dsb yang selalu teringat dan terasa di dalam hati

>>mata memandang apa hendak sakit, bahu memikul timpa pera-saan (seberapa berat mata menentang, berat jua bahu memikul)
berapa jua susah orang melihat suatu penderitaan yang ditanggung oleh orang lain, terlebih susah jua orang yang menanggungnya

>>mata tidur, bantal terjaga
seorang istri yang berlaku serong ketika suaminya sangat percaya akan kelurusannya

>>matahari itu bolehkah ditutup dengan nyiru
suatu kebenaran yang nyata itu dapatkah dilindungkan atau disembunyikan

>>mati anak berkalang bapak, mati bapak berkalang anak
anak dan bapak wajib tolong-menolong

>>mati ayam, mati tungau
jika tuannya celaka, anak buahnya ikut merasakan celaka juga

>>mati berkafan cindai
mati dengan nama baik (terhormat)

>>mati dicatuk katak
orang yang berkuasa dikalahkan oleh orang yang lemah

>>mati dikandung tanah
mati (dipendam di dalam tanah)

>>mati dikandung tanah
mati (dipendam di dalam tanah)

>>mati gajah tidak dapat belalainya, mati harimau tidak dapat belangnya
tahu melakukan perbuatan jahat dan tahu pula menyembunyikan dan menghilangkannya

>>mati ikan karena umpan mati sahaya karena budi
, pb manusia dapat dibujuk atau dikuasai dengan budi atau mulut manis

>>mati kuang karena bunyi
mendapat bencana karena kesombongan (perbuatan) sendiri

>>mati kuau karena bunyinya
mendapat kecelakaan karena kata-katanya sendiri

>>mati puyuh hendakkan ekor
menghendaki sesuatu yang tidak mungkin tercapai

>>mati rusa karena tanduknya
sesuatu yang menjadi kemegahan itu, kadang-kadang mencelakakan

>>mati se ladang
beristri seorang saja

>>mati semut karena gula (manisan)
orang yang mendapat bencana (tertipu dsb) karena bujuk dan rayuan yang menyenangkan

>>mati tidak akan menyesal, luka tidak akan menyiuk
sudah berketetapan hati untuk melakukan sesuatu dan tidak akan menyesal atau mengumpat kemudian jika timbul peris-tiwa yang tidak baik karena perbuatan itu

>>mati-mati - biar licin
setiap pekerjaan janganlah kepalang, jangan diusahakan separuh jalan, tetapi dikerjakan sampai selesai

>>mati-mati berdawat biar hitam (mati-mati mandi biar basah)
tiap-tiap pekerjaan janganlah dilakukan kepalang tanggung, janganlah diusahakan separuh jalan melainkan dikerjakan sampai pada kesudahannya

>>mati-mati mandi biar basah
jangan kepalang tanggung

>>mayang menolak seludang
melupakan orang yang telah memelihara sejak kecil

>>melakak kucing di dapur
berbuat aniaya dengan cara yang mudah

>>melanggar benang hitam
melanggar pantangan; melanggar adat resam

>>melangkahi ular
melakukan sesuatu yang berbahaya

>>melanting menuju tampuk
setiap usaha ada maksudnya

>>melanting menuju tampuk, berkata menuju benar
dalam rapat (perundingan), kita harus menggunakan dasar kebenaran dan kejujuran

>>melarat panjang
selalu dalam kesengsaraan

>>melekatkan kersik ke buluh
melakukan pekerjaan dengan susah payah, tetapi sia-sia

>>meletakkan api di bubungan
sengaja mencari bahaya

>>melonjak gerundang
meniru-niru lagak (cara hidup) orang besar atau orang kaya

>>meludah ke langit, muka juga yang basah
melawan atau membantah orang yang berkuasa, akhirnya sendiri yang mendapat kesusahan atau kesulitan

>>melukut di tepi gantang
perkara kecil yang tidak mendapat perhatian

>>melukut tinggal sekam melayang
yang baik tetap, yang buruk akan hilang

>>melulur bersetungging
mengerjakan sesuatu karena terpaksa (malu, takut, dsb)

>>memagar diri bagai aur
hanya memikirkan diri sendiri

>>memahat di dalam baris, berkata dalam pusaka
mengerjakan sesuatu sebagaimana mestinya

>>memakan habis-habis , menyuruh hilang-hilang
jika merahasiakan sesuatu, hendaklah dilakukan dengan sebaik-baiknya

>>memakuk dengan punggung lading
sangat menyakiti hati orang

>>memalit rembes menampung titik
biar sedikit diterima juga

>>memalit rembes menampung titik
biar sedikit diterima juga

>>memancing dalam belanga
mencari keuntungan dalam lingkungan keluarga (kawan sendiri)

>>memancing di air keruh
mencari keuntungan dalam keadaan yang kacau

>>memancing di air keruh
mencari keuntungan dalam keadaan yang kacau

>>memanjat bersengkelit
belum berpengalaman

>>memanjat bersengkelit
belum berpengalaman

>>memanjat dedap
menekat (karena terpaksa)

>>memanjat dedap
menekat (karena terpaksa)

>>memanjat terkena seruda
mendapat rintangan dalam usahanya

>>memanjat terkena seruda
mendapat rintangan dalam usahanya

>>memasang pelita tengah hari
menerangkan apa-apa yang sudah tidak perlu diterangkan lagi

>>memasukkan minyak tanah
menghasut

>>membalik-balik mayat di kubur
menyebut-nyebut nama orang yang sudah meninggal

>>membandarkan air ke bukit
mengerjakan sesuatu dengan sia-sia

>>membangkit batang terendam
mengangkat kembali nama orang yang sudah lama hilang dari ingatan; mengulangi perkara yang sudah lama dilupakan

>>membangkit batang terendam
mengadakan (memunculkan) sesuatu yang telah lama hilang (seperti mengangkat penghulu yang telah lama tidak ada)

>>membasuh najis dengan malu
membuang malu dengan jalan yang lebih hina

>>membawa lapik
tamu yang berkunjung membawa bekal atau makanan sendiri ke tempat ia datang atau menumpang

>>membawa lapik
tamu yang berkunjung membawa bekal atau makanan sendiri ke tempat ia datang atau menumpang

>>membawakan cupak ke negeri orang
memakai adat-istiadat sendiri di negeri orang

>>membayarkan nyawa ki
mengorbankan nyawa

>>membekali budak lari
dua kali merugi

>>membeli kerbau bertuntun
membeli sesuatu tanpa dilihat dahulu; kawin dengan gadis yang belum dikenal

>>membeli kerbau di padang
membeli sesuatu dengan tidak melihat barang yang akan dibelinya

>>memberi lauk kepada orang membantai
memberi pertolongan kepada orang yang tidak perlu ditolong (orang kaya dsb)

>>membesarkan kerak nasi
menambah-nambah belanja yang tidak perlu

>>membuang bunga ke jirat
membuang-buang tenaga (uang, waktu, dsb) dengan sia-sia

>>membuang bunga ke jirat
berbuat baik kepada orang yang tidak tahu membalas budi

>>membuang garam ke laut
melakukan suatu pekerjaan yang tidak ada gunanya (seperti memberi sesuatu kepada orang kaya)

>>membuang garam ke laut
pekerjaan yang sia-sia belaka

>>membuat titian berakuk
memasang tipu muslihat untuk mencelakakan orang

>>membuat titian berakuk
memakai tipu muslihat untuk mencelakakan orang

>>membuka tambo lama
membangkit-bangkit perkara yang sudah-sudah

>>membungkus tulang dengan daun talas
menyembunyikan rahasia dengan tidak berhati-hati

>>memegang besi panas
melakukan sesuatu dengan selalu diliputi khawatir dan takut

>>memepas dalam belanga
mencari keuntungan dalam lingkungan (keluarga, teman) sendiri

>>memerah santan di kuku
mencari keuntungan dengan jalan yang sukar sekali

>>memikul di bahu , menjunjung di kepala
mengerjakan sesuatu menurut aturan

>>meminta tanduk kepada kuda
menghendaki sesuatu yang tidak mungkin didapat

>>memperlapang kandang musang, mempersempit kandang ayam
memberi kesempatan baik kepada orang yang bermaksud jahat

>>mempertinggi semangat anjing
memperbaiki nama orang jahat (tentu sia-sia)

>>mempertinggi tempat jatuh, memperdalam tempat kena
sengaja membesar-besarkan kesalahan sendiri sehingga mendapat hukuman (kerugian) yang berat

>>menabur (menanam) biji atas batu
sia-sia belaka, seperti memberi nasihat kepada orang yang tidak mau mengindahkan

>>menabur bijan ke tasik
sia-sia saja (seperti berbuat kebaikan kepada orang yang tidak tahu membalas budi)

>>menahan jerat di tempat genting
mengambil keuntungan dari kesusahan atau penderitaan orang lain

>>menahan lukah di penggentingan
mencari untung pada waktu ada kerusuhan dsb

>>menaikkan air ke gurun
melakukan pekerjaan yang sukar sekali

>>menaikkan bandar sondai
melakukan pekerjaan yang sukar

>>menambak gunung menggarami laut
memberi pertolongan kepada orang yang sekali-kali tidak memerlukannya

>>menambak gunung menggarami laut
memberi pertolongan kepada orang yang sekali-kali tidak memerlukannya

>>menambak gunung, menggarami air laut
memberi bantuan kepada orang yang sama sekali tidak perlu dibantu

>>menambak ke laut
pekerjaan sia-sia

>>menambak ke laut
pekerjaan sia-sia

>>menambat tidak bertali
pria dan wanita yang hidup sebagai suami istri, tetapi tidak menikah

>>menambat tidak bertali
pria dan wanita yang hidup sebagai suami istri, tetapi tidak menikah

>>menampalkan kersik ke buluh
menasihati orang dengan sia-sia saja (tidak dituruti)

>>menampalkan kersik ke buluh
menasihati orang dengan sia-sia saja (tidak dituruti)

>>menanam mumbang
mengharapkan sesuatu yang mustahil; melakukan sesuatu yang sia-sia

>>menangguk di air keruh
mencari keuntungan dsb ketika ada kekacauan (perselisihan dsb)

>>menangis daun bangun-bangun hendak sama dengan hilir air
perbuatan yang sia-sia hendak menyamai orang lain yang melebihi dirinya

>>menangis daun bangun-bangun hendak sama dengan hilir air
perbuatan yang sia-sia hendak menyamai orang lain yang melebihi dirinya

>>menanti putih gagak hitam
mengharap sesuatu yang tidak mungkin didapat

>>menantikan ara tak bergetah
mengharapkan sesuatu yang tidak mungkin terpenuhi

>>menantikan kuar bertelur
mengharapkan sesuatu yang tidak mungkin diperoleh

>>menantikan kucing bertanduk
mengharapkan sesuatu yang mustahil

>>menari (merentak) di ladang orang
bersenang-senang memakai harta orang atau di rumah orang lain

>>mencabik baju di dada
menceritakan aib (sendiri) kepada orang lain

>>mencabik baju di dada
membuka rahasia kaum keluarga sendiri

>>mencampakkan batu ke luar
lebih suka berbuat baik kepada orang lain daripada kepada keluarga sendiri

>>mencari belalang atas akar
pekerjaan yang sia-sia

>>mencari jejak dalam air
melakukan perbuatan yang sia-sia

>>mencari kutu dalam ijuk
melakukan pekerjaan yang sia-sia

>>mencari lantai terjungkat
mencari-cari kesalahan orang

>>mencari umbut dalam batu
melakukan pekerjaan yang sia-sia

>>mencari yang sehasta sejengkal
menyelidiki jauh dekatnya perhubungan kerabat

>>mencencang berlandasan, melompat bersetumpu
jika hendak melakukan sesuatu, hendaknya menyediakan alat sebagai syaratnya

>>mencencang berlandasan, melompat bersetumpu (bertumpuan)
jika hendak melakukan sesuatu, hendaknya menyediakan alat atau syaratnya dahulu

>>mencencang lauk tengah helat
membukakan rahasia sendiri di hadapan orang banyak

>>mencencangkan lading patah
membanggakan sesuatu yang tidak ada harganya sama sekali

>>mencit seekor, penggada seratus
berhadapan dengan lawan yang banyak (lebih kuat dsb):

>>menconteng arang di muka
memberi malu

>>mencungkil kuman dengan alu
melakukan pekerjaan yang sia-sia

>>mendabih menampung darah
sangat tamak

>>mendabih menampung darah
sangat tamak

>>mendapat (beroleh) hidung panjang
mendapat malu atau kecewa

>>mendapat badai tertimbakan
mendapat untung yang tidak disangka-sangka

>>mendapat panjang hidung
mendapat malu

>>mendapat pisang berkubak
mendapat keuntungan yang banyak dengan mudah

>>mendapat runut ,
mendapat keterangan tentang suatu perkara yang sedang diusut

>>mendapat sama berlaba, kehilangan sama merugi
suka duka sama-sama dipikul

>>mendapat tebu rebah
mendapat untung tanpa bersusah payah

>>mendapati tanah terbalik
mendapati mayat sudah terkubur

>>mendebik mata parang
menentang orang yang berkuasa

>>mendukung biawak hidup
melakukan sesuatu atau mempunyai anak (istri dsb) yang sangat menyusahkan

>>menebang menuju pangkal, melanting menuju tampuk
setiap tindakan yang dilakukan harus ada maksud dan tujuannya

>>menebang menuju pangkal, melanting menuju tampuk
setiap tindakan yang dilakukan harus ada maksud dan tujuannya

>>menebas buluh serumpun
merusak seluruh nama keluarga:

>>menegakkan benang basah
melakukan pekerjaan yang mustahil dapat dilaksanakan

>>menegakkan juek-juek sesudah menyabit
sesudah perkara (pekerjaan) selesai, baru teringat akan cara yang terbaik untuk menyelesaikannya

>>menegakkan sumpit tak berisi
perbuatan yang sia-sia belaka

>>menempong menuju jih
langsung mengenai sasarannya (maksudnya)

>>menempong menuju jih
langsung mengenai sasarannya (maksudnya)

>>menengadah ke langit hijau
tidak ada harapan akan mendapat pertolongan

>>menengadah membilang layar, menangkup membilang lantai
pikirkan baik-baik sebelum melakukan pekerjaan

>>menepak nyamuk menjadi daki
melawan orang yang lemah tidak akan mendapat nama baik

>>menepik mata pedang
melawan orang yang berkuasa

>>mengadu buku jari (mengadu buku lima)
bertinju; berkelahi

>>mengadu buku lidah
berbantah; bertengkar mulut

>>mengail berumpan, berkata bertipuan
kalau menghendaki sesuatu dari orang lain, harus pandai mengambil hatinya

>>mengail dalam belanga, menggunting dalam lipatan
mempergunakan kesempatan untuk keuntungan pribadi tanpa memikirkan nasib kawan akibat perbuatan itu

>>mengairi sawah orang
menguntungkan orang lain

>>mengais dulu maka makan
baru dapat makan sesudah bekerja berat (sukar hidupnya)

>>mengais dulu maka makan
baru dapat makan sesudah bekerja berat (sukar hidupnya)

>>mengajar orang tua makan dadih
mengajar orang yang lebih pandai

>>mengambil bungkal kurang
merasa tersinggung oleh perkataan orang lain

>>mengata dulang paku serpih, mengata orang awak yang lebih
mencela orang, tetapi diri sendiri ternyata lebih buruk daripada yang dicela

>>mengaut laba dengan siku
selalu hendak mencari untung sebanyak-banyaknya

>>mengebat erat-erat, - mati-mati
apabila membuat perjanjian harus diatur sebaik-baiknya

>>mengebat erat-erat, membuhul mati-mati
membuat aturan (perjanjian) dengan sempurna

>>mengegungkan gung pesuk
membanggakan kekayaan (kemuliaan) masa lampau

>>mengembalikan manikam ke dalam cembulnya
memikirkan kembali apa-apa yang telah dikatakan

>>mengembang ketiak amis
menceritakan keburukan kaum keluarga sendiri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar