Kamis, 29 Maret 2018

Rangkuman Per Bab Novel "Kau Aku dan Sepucuk Angpau Merah" karangan Tere Liye





Prolog
Usia enam tahun, aku suka memikirkan hal-hal aneh. Salah satunya aku pernah sibuk memikirkan: Jika kita buang air besar di hulu Kapuas, kira-kira butuh berapa hari kotoran itu akan tiba di muara sungai, melintas di depan rumah papan kami?
”Kau ada-ada saja, Borno. Urusan kotoran saja kau lamunkan.”  Bapak bukannya menjawab, malah tergelak, sibuk membereskan jaring. Aku pindah bertanya pada Ibu.
”Borno, jangan tanya macam-macam! Melihat tingkah kau satu macam saja Ibu sudah pusing.” Ibu melotot, menyuruhku bergegas mengantar pesanan.