Sabtu, 05 Desember 2015

Kumpulan Peribahasa Bahasa Indonesia Lengkap (Bagian2)

Apa kabar kawan? Ini kumpulan peribahasa bagian 2, kelanjutan yang sebelumnya. Semoga bermanfaat!

>>(air) susu dibalas dengan (air) tuba
kebaikan dibalas dengan kejahatan

>> (bagai) duri dalam daging
sesuatu yang selalu menyakitkan hati atau mengganggu pikiran

>> (sampai) ke tulang sumsum
, mendalam sekali (perasaan dingin dsb)

>> (sebagai durian) pangsa menunjukkan bangsa (sebagai durian menunjukkan pangsa nya)
kelakuan (perkataan dsb) seseorang menunjukkan tinggi rendahnya budi pekerti (asal dsb)

>> (seperti) abu di atas tanggul
tidak tetap kedudukannya (sewaktu-waktu dapat dipecat dsb)

>>ada angin ada pohon nya (hujan berpohon, panas berasal)
segala hal ada asal mulanya (sebab-sebabnya)

>>ada bangkai ada hering
jika ada perempuan lacur, banyak laki-laki yang datang

>>ada beras , taruh dalam padi
rahasia hendaklah disimpan baik-baik                    
>>ada biduk serempu pula
tidak pernah merasa puas, selalu menginginkan yang lain

>>ada biduk serempu pula
tidak puas dengan apa yang ada

>>ada gula ada semut
di mana banyak kesenangan di situlah banyak orang datang

>>ada gula ada semut
orang akan berdatangan ke tempat yang menyenangkan

>>ada hujan ada panas, ada hari boleh balas
selalu ada kesempatan untuk membalas dendam

>>ada nyawa (umur) ada rezeki
selama masih hidup kita tentu masih sanggup berusaha

>>ada padi segala menjadi
orang kaya dapat mencapai apa yang diinginkannya

>>ada rotan ada duri
dalam kesenangan tentu ada kesusahannya

>>ada rupa ada harga
harga barang ditentukan oleh keadaan barang


>>ada sampan hendak berenang
sengaja berpayah-payah padahal sebenarnya tidak perlu berbuat begitu

>>ada uang ada barang
jika sanggup membayar banyak akan mendapat barang yang lebih baik

>>ada ubi ada talas, ada budi ada balas
kejahatan dibalas dengan kejahatan, kebaikan dibalas dengan kebaikan; barang siapa yang berbuat sesuatu tentu akan mendapat balasan yang setimpal

>>ada udang (berudang) di balik batu
ada suatu maksud yang tersembunyi

>>adakah buaya menolak bangkai
orang jahat akan berbuat jahat kalau ada kesempatan

>>adapun manikam itu jika dijatuhkan ke dalam limbahan sekalipun, niscaya tidak hilang cahayanya
orang yang asalnya baik jika ia miskin ataupun menjadi suruh-suruhan orang, tabiatnya, kelakuannya, dan budi bahasanya tetap baik

>>adat bersendi syarak, syarak bersendi kitabullah
pekerjaan (perbuatan) hendaklah selalu mengingat aturan adat dan agama (jangan bertentangan satu dengan yang lain)

>>adat dagang tahan tawar
sudah biasa bahwa barang dagangan boleh ditawar

>>adat diisi janji dilabuh
adat harus dijalankan, persetujuan harus ditepati

>>adat diisi lembaga dituang
hendaklah segala sesuatu dilakukan menurut kebiasaan

>>adat diisi, lembaga dituang
melakukan sesuatu menurut adat kebiasaan

>>adat diisi, lembaga dituang
dilakukan menurut aturan yang lazim

>>adat hidup tolong-menolong, syariat palu-memalu
dalam kehidupan sehari-hari harus saling menolong, dalam agama saling membantu

>>adat hidup tolong-menolong, syariat palu-memalu
dalam kehidupan sehari-hari harus saling menolong, dalam agama saling membantu

>>adat pasang berturun naik
keadaan yang selalu berubah-ubah, terutama tentang kekayaan atau kedudukan seseorang

>>adat periuk berkerak, adat lesung berdekak
jika seseorang ingin beroleh keuntungan dalam satu pekerjaan, hendaklah ia dapat menanggung kesusahan

>>adat sepanjang jalan, cupak sepanjang betung
segala sesuatu ada tata caranya

>>adat teluk timbunan kapal
biasanya orang yang berpengaruh (berkuasa dsb) menjadi tempat orang meminta pertolongan (untuk menyelesaikan perkara dsb)

>>agih-agih kungkang
terlampau murah hati sehingga menderita kesusahan

>>air beriak tanda tak dalam
orang yang banyak cakap (sombong dsb), biasanya kurang ilmunya
>>air beriak tanda tak dalam
orang yang sombong, besar cakap, biasanya tidak berisi

>>air besar batu bersibak
persaudaraan (keluarga) menjadi cerai-berai apabila terjadi perselisihan

>>air cucuran atap jatuh ke pelimbahan juga
biasanya sifat anak menurut teladan orang tuanya

>>air di daun keladi (daun keladi dimandikan)
sukar diajar atau dinasihati

>>air diminum rasa duri, nasi dimakan rasa sekam
tidak enak makan dan minum (karena terlalu sedih dsb)

>>air jernih ikannya jinak
negeri yang serba teratur dengan penduduknya yang serba baik, baik pula budi bahasanya

>>air lalu kubang tohor
uang yang diterimanya lekas habis untuk membayar utang dsb

>>air susu dibalas dengan air tuba
perbuatan baik dibalas dengan perbuatan jahat

>>air tenang (biasa) menghanyutkan
orang yang pendiam biasanya banyak pengetahuannya

>>air tenang menghanyutkan
orang yang pendiam, tetapi banyak pengetahuannya

>>akan dijadikan tabuh singkat, akan dijadikan genderang berlebih
serba tanggung

>>alah (kalah) -, menang memakai
biarpun harganya mahal, tetapi dapat dipakai lama karena mutunya baik

>>alah bisa karena biasa
kalah kepandaian oleh latihan

>>alah bisa oleh (karena) biasa
sesuatu yang sukar, kalau sudah biasa dikerjakan, tidak terasa sukar lagi                                      

>>alah bisa tegal biasa
sesuatu menjadi biasa, dan tidak terasa sukar lagi; pengalaman praktik lebih baik daripada teori

>>alah di rumpun betung                
kekalahan yang tidak memuaskan pihak yang kalah

>>alah limau oleh benalu
orang yang merugikan atau menguasai orang atau tempatnya menumpang

>>alah main, menang sarak
biarpun kalah main asal kehormatan diri terpelihara

>>alah menang tak tahu, bersorak boleh
perihal seseorang yang tidak ikut campur dalam dua pihak yang sedang berbantah, tetapi hanya ikut mengejek pihak yang telah tentu kalah
>>alang berjawab, tepuk -
baik dibalas dengan baik, jahat dibalas dengan jahat

>>alang-alang berdawat biarlah hitam
jika mengerjakan sesuatu janganlah tanggung-tanggung

>>alur bertempuh, jalan berturut
dilakukan menurut adat (kebiasaan) yang lazim

>>anak ayam kehilangan induk
ribut dan bercerai-berai karena kehilangan tumpuan

>>anak badak dihambat-hambat
dengan sengaja mencari bahaya

>>anak baik menantu molek
mendapat keuntungan yang berlipat ganda

>>anak dipangku dilepaskan, beruk dalam rimba disusukan (disusui)
selalu membereskan (memikirkan) urusan orang lain, sedangkan urusan sendiri diabaikan

>>anak orang, anak orang juga
seseorang yang asing bagi kita akan tetap asing juga

>>anak sendiri disayangi, anak tiri dibengkengi
bagaimanapun adilnya seseorang, kepentingan sendiri juga yang diutamakan

>>angan lalu, paham tertumbuk
suatu hal yang banyak halangannya meskipun tampaknya dapat dilakukan dengan mudah

>>angguk bukan, geleng ia
lain di mulut lain di hati

>>antan patah lesung hilang
tertimpa berbagai musibah (kecelakaan; kesusahan)

>>antan patah, lesung hilang
kemalangan yang bertimbun-timbun

>>apa gunanya kemenyan sebesar tungku kalau tidak dibakar
tidak ada gunanya ilmu pengetahuan yang disimpan saja kalau tidak diajarkan kepada orang lain atau tidak dipraktikkan (tidak dimanfaatkan)

>>apa yang kurang pada belida , sisik ada tulang pun ada
orang yang berkecukupan, tidak ada yang kurang padanya

>>api padam puntung berasap
perkara yang sudah putus, tetapi timbul lagi

>>api padam puntung hanyut
sudah habis (tamat) benar-benar

>>arang habis besi binasa
pekerjaan yang telah banyak menghabiskan tenaga dan biaya, tetapi hasilnya tidak ada

>>arang itu jikalau dibasuh dengan air mawar sekalipun, tiada akan putih
tabiat orang yang dasarnya sudah buruk, tidak akan dapat diperbaiki lagi
>>asal ada kecil pun pada
kalau tidak mendapat banyak, sedikit pun cukup

>>asal ada sama di hati, gajah terantai boleh dilepaskan
kalau sudah ada persetujuan, apa pun halangannya dapat diatasi

>>asal ayam pulang ke lumbung, asal itik pulang ke pelimbahan
tabiat orang tidak akan berubah

>>asal berinsang , ikanlah
tidak pilih-pilih (pekerjaan, makanan, perempuan, dsb)

>>asal menugal adalah benih
setiap perbuatan tentu akan ada hasilnya (ada yang memperhatikan)

>>asam di darat, ikan di laut (garam di laut asam di gunung) bertemu dalam belanga
laki-laki dan perempuan kalau jodoh bertemu juga akhirnya

>>asing lubuk, asing ikannya
lain daerah, lain adatnya

>>asing maksud, asing sampai
tidak sesuai dengan yang diharapkan

>>atap rumbia (ijuk) perabung upih
barang yang baik bercampur dengan barang yang buruk

>>aur ditanam, betung tumbuh
mendapat untung (laba) banyak

>>aur ditarik sungsang
banyak sangkut-pautnya sehingga susah dilaksanakan

>>awak tikus hendak menampar kepala kucing
menghendaki sesuatu yg tidak mungkin diperoleh atau terjadi

>>awak yang payah membelah ruyung , orang lain yang beroleh sagunya
kita yang berusaha dan bersusah payah, tetapi orang lain yang mendapat faedahnya                                                    
>>ayam bertelur di padi
hidup senang dan mewah

>>ayam ditambat disambar elang
malang sekali; bernasib buruk

>>ayam hitam terbang malam
sukar ketahuan (tentang perkara dsb)

>>ayam itik raja pada tempatnya
setiap orang berkuasa di tempatnya atau di lingkungannya

>>ayam laga sekandang
berkelahi atau bertengkar dengan keluarga sendiri atau teman seperguruan

>>ayam putih terbang siang
mudah ketahuan (tentang perkara dsb)

>>babi merasa gulai
menyama-nyamai orang besar (kaya)

>>badak makan anak
ayah membuang anaknya karena takut akan musnah kebesarannya (pada raja-raja zaman dahulu)

>>bagai - kain dapat
memakai sesuatu barang (pinjaman) dengan sekehendak hati saja

>>bagai air di daun talas
selalu berubah-ubah (tidak tetap pendirian)

>>bagai air ditarik sungsang
melakukan sesuatu yang menjadi sukar karena salah jalan

>>bagai anak sepat ketohoran
berbaring bermalas saja

>>bagai anjing melintang denai
sangat gembira (sombong)

>>bagai ayam dibawa ke lampok
keheranan melihat sesuatu

>>bagai balam dengan ketitir
perihal dua orang yang selalu bertengkar, masing-masing membanggakan dirinya

>>bagai batu jatuh ke lubuk
hilang lenyap (orang yang meninggalkan tempat)

>>bagai beliung dengan asahan
sangat karib (tidak pernah bercerai)

>>bagai belut digetil ekor
lancar (cepat sekali)

>>bagai belut diregang
seseorang yang tinggi kurus                                                                                                    


>>bagai belut kena ranjau (getah)
seseorang yang licik dan cerdik dapat juga tertangkap atau tertipu

>>bagai bertanak di kuali
bermurah hati kepada orang lain sehingga mendatangkan kesusahan kepada diri sendiri

>>bagai bertanak di kuali
bermurah hati kepada orang lain sehingga mendatangkan kesusahan kepada diri sendiri

>>bagai beruk kena ipuh
menggeliat-geliat karena kesakitan dsb

>>bagai berumah di tepi tebing
selalu tidak aman hatinya

>>bagai bulan dengan matahari
sebanding; sesuai

>>bagai bulan kesiangan
pucat dan lesu

>>bagai buntal kembung
bodoh dan sombong

>>bagai bunyi cempedak jatuh
bunyi seperti barang berat jatuh

>>bagai bunyi siamang kenyang
banyak bicara karena mendapat kesenangan

>>bagai dawat dengan kertas
tidak pernah bercerai; tidak dapat dipisahkan

>>bagai dekan di bawah pangkal buluh
seseorang yang pandai menyimpan rahasia                                                                                    

>>bagai dekan di bawah pangkal buluh
seseorang yang pandai menyimpan rahasia

>>bagai denai gajah lalu
hal yang tidak mungkin dapat disembunyikan

>>bagai dulang dengan tudung saji
sangat serasi

>>bagai duri dalam daging
selalu terasa tidak menyenangkan hati

>>bagai gadis jolong bersubang
sombong atau sangat riang (karena baru saja menjadi kaya, berpangkat tinggi, dsb)

>>bagai garam jatuh ke air
nasihat dsb yang mudah diterima

>>bagai getah dibawa ke semak
makin kusut (tentang perkara)

>>bagai ikan dalam keroncong
tidak tertolong lagi; tidak ada harapan lagi untuk meloloskan diri

>>bagai ikan kena tuba
banyak orang sakit atau mati dl sebuah kampung (negeri)

>>bagai ilak bercerai dengan benang
bercerai untuk selama-lamanya (tidak akan bertemu lagi)

>>bagai inai dengan kuku
tidak pernah bercerai                                                                                                      

>>bagai itik pulang petang
sangat lambat (jalannya)                                                                                                  

>>bagai jampuk kesiangan hari
kebingungan atau termenung karena kehilangan akal

>>bagai jawi ditarik keluan
menurut saja (karena tidak dapat melawan)

>>bagai jawi terkurung
sangat gelisah atau kurang senang karena terpingit atau terikat oleh adat

>>bagai kacang direbus satu
melonjak-lonjak kegirangan

>>bagai kapal tidak bertiang
perihal negeri atau perkumpulan (perhimpunan) yang tidak mempunyai pemimpin

>>bagai kapas -
putih bersih

>>bagai keluang bebar petang
ramai-ramai berkerumun

>>bagai kena buah malaka
sangat terperanjat seolah-olah kena peluru karena penghinaan yang tidak disangka-sangka

>>bagai kena santung pelalai
gadis yang lupa (tidak ingat) akan bersuami (karena diguna-gunai orang)

>>bagai kerakap tumbuh di (di atas) batu, hidup enggan mati tak mau
hidup dalam kesukaran (kemelaratan)

>>bagai kinantan hilang taji
seseorang yang telah kehilangan penghargaan

>>bagai kucing dibawakan lidi
sangat ketakutan

>>bagai kucing lepas senja
sukar dicari
>>bagai kuku dengan daging
tidak terceraikan; tidak pernah bercerai

>>bagai kuku dengan isi
sukar diceraikan; tidak pernah bercerai

>>bagai langau di ekor gajah
selalu tunduk kepada kemauan orang besar atau orang pandai

>>bagai manik putus talinya (pengarang)
perihal air mata yang bercucuran                                                                                      
>>bagai melihat asam
ingin sekali

>>bagai melulusi baju sempit (bagai terbuang ke sisiran)
seseorang yang merasa senang karena terlepas dari kesusahan                                                            

>>bagai membakar tunam basah
hal mengajar anak yang bodoh, sukar dimengerti (diterima) pelajaran itu olehnya

>>bagai menakik darah mati dari alu (bagai menakik darah mati dari batu)
bekerja keras tetapi sedikit hasilnya

>>bagai menentang matahari
melawan atau menyanggah kekuatan atau kekuasaan yang jauh lebih tinggi daripada kuasa atau kekuatan penyanggah itu tentu akan binasa

>>bagai menggenggam bara, terasa hangat dilepaskan
melakukan suatu pekerjaan setelah mendapatkan kesukaran, pekerjaan itu ditinggalkan

>>bagai menghela rambut dalam tepung
pekerjaan yang sulit atau pekerjaan yang harus dikerjakan dengan hati-hati sekali

>>bagai menghela tali jala
sangat berhati-hati

>>bagai menyandang galas tiga
pekerjaan yang ringan, tetapi sukar melakukannya

>>bagai menyukat belut
pekerjaan yang sia-sia

>>bagai orang kena miang
gelisah sekali karena mendapat malu

>>bagai pahat , tidak ditukul tidak makan
orang yang mau bekerja apabila diperintah

>>bagai pelita kehabisan minyak
tidak berseri-seri lagi

>>bagai perian pecah
suara yang sember (tidak merdu)

>>bagai pimping di lereng
orang yang tidak berpendirian tetap

>>bagai pinang belah dua
sama besar, serupa benar

>>bagai pintu tak berpasak, perahu tak berkemudi
sesuatu yang membahayakan

>>bagai pucuk (enau) dilancarkan (diluncurkan)
sangat lancar; cepat sekali

>>bagai pucuk pisang didiang
lemah sekali; tidak bertenaga

bagai rambut dibelah tujuh (seribu)
sedikit (kecil) sekali

>>bagai rupa orang terkena beragih
bermuka masam karena rugi dsb (dalam perdagangan)

>>bagai serangkak tertimbakan
berjalan miring karena cacat pada tubuhnya

>>bagai serdadu pulang baris
orang yang kelihatannya selalu bergaya, tetapi pekerjaannya berat dan berbahaya

>>bagai si bisu berasian (bermimpi), terasa ada terkatakan tidak
tidak dapat mengatakan meskipun tahu (mengerti)

>>bagai si kudung beroleh cincin
beroleh keuntungan, tetapi tidak dapat menikmatinya

>>bagai si kudung panji -
pekerjaan yang dilaksanakan tidak berdasarkan kemampuan akan sia-sia

>>bagai si lumpuh hendak merantau
tidak mungkin dikerjakan

>>bagai siamang kurang kayu
sangat bersedih hati karena menderita kekurangan

>>bagai tanduk bersendi gading
jodoh yang tidak sepadan

>>bagai tanduk diberkas
sangat sukar untuk disatukan (karena tidak sepaham atau sependirian)

>>bagai tikus membaiki labu
orang yg mencoba memperbaiki sesuatu yg tidak diketahuinya, akhirnya merusaknya

>>bagai unta menyerahkan diri
amat patuh menurut perintah; mengaku salah dan bertobat; menyerah dan menurut

>>bagaikan rama-rama masuk api
musnah dengan cepat

>>bagaimana bunyi gendang , begitulah tarinya
menurut segala perintah untuk menyesuaikan diri dengan keadaan

>>bagaimana ditanam begitulah dituai
tiap-tiap orang berbuat jahat, jahat pula balasannya, demikian pula kebalikannya

>>bagaimana ditanam begitulah dituai
tiap-tiap orang berbuat jahat, jahat pula balasannya, demikian pula kebalikannya

>>bagaimana ditanam, begitulah dituai
seseorang akan mendapat balasan seperti yang diperbuatnya

>>bahasa menunjukkan bangsa
budi bahasa atau perangai serta tutur kata menunjukkan sifat dan tabiat seseorang (baik buruk kelakuan menunjukkan tinggi rendah asal atau keturunan)

>>baik berjagung-jagung sementara padi belum masak
lebih baik dipakai dulu yang ada sementara yang baru belum didapatkan

>>baik rupa sepemandangan , baik bunyi sependengaran
cocok; seia sekata

>>bajak patah banting terambau
menderita kecelakaan bertimpa-timpa

>>bajak selalu di tanah yang lembut
orang yang selalu menderita adalah orang yang lemah

>>bajak sudah terdorong ke bancah
sudah terlanjur (tidak dapat kembali)

>>baji dahan membelah dahan
memboroskan harta tuannya

>>baju indah dari balai, tiba di rumah menyarungkan
hukuman sudah diputuskan dan tidak boleh dibanding lagi

>>bak ilmu padi , kian berisi kian runduk
selalu merendahkan diri (tidak sombong)

>>bak mandi di air kiambang, pelak lepas gatal pun datang
sesuatu yang diperoleh itu sekalipun berguna juga, tetapi kemudian mendatangkan yang lebih menyiksa

>>bak menanti orang dahulu, bak melalah orang kudian
melakukan sesuatu yang sia-sia

>>bak tengguli ditukar cuka
suatu kejadian yang bertukar dari keadaan yang menggembirakan ke keadaan yang menyedihkan

>>bakar tidak -
maksud jahat yang tersembunyi

>>bala lalu dibawa singgah
sengaja mencari kesusahan (kecelakaan)

>>banyak menelan garam hidup
banyak pengalaman hidup

>>banyak menelan garam hidup
banyak pengalaman hidup

>>banyak menelan garam hidup
banyak pengalaman hidup

>>banyak menelan garam hidup
banyak pengalaman hidup

>>banyak orang banyak ragam nya
tiap-tiap orang mempunyai pendapat (kemauan) sendiri-sendiri

>>bapak badari , cak
pemimpin dsb yang penghidupannya diperoleh dari pengikutnya

>>barang siapa menggali lubang , ia akan terperosok ke dalamnya
siapa yang berniat (berbuat) jahat terhadap orang lain akan mendapat kecelakaan sendiri                  
               
>>barang siapa yang berketuk ialah yang bertelur
siapa yang merasa tersindir, dialah yang berbuat seperti yang disindirkan itu                      

>>barang tergenggam jatuh terlepas
sesuatu yang sudah dikuasai (dimiliki), terlepas lagi (menderita kemalangan)

>>batang betung beruas-ruas
sangat jujur; lurus hati

>>batu hitam tak bersanding
tampaknya lemah lembut, tetapi keras hatinya (sukar mengalahkannya, melawannya, dsb)

>>bau busuk tidak berbangkai
celaan (fitnah dsb) yang tidak benar

>>bau nya setahun pelayaran
berbau busuk sekali

>>bayang-bayang disangka tubuh
mengharapkan sesuatu yang belum pasti

>>bayang-bayang sepanjang badan
tepat benar menurut keadaannya (harapannya, kemampuannya, dsb)

>>bayang-bayang tidak sepanjang badan
berbuat sesuatu yang melebihi dari (tidak sesuai dengan) kemampuannya

>>beban berat senggulung batu
tanggungan yang sangat berat

>>beban berat senggulung batu
melakukan pekerjaan yang berat dan sukar, sedangkan alat untuk melaksanakannya atau membantunya kurang baik

>>becermin di air keruh
mencontoh perbuatan yang kurang baik

>>belakang parang lagi jika diasah niscaya tajam
sebodoh-bodohnya orang, jika berusaha dan belajar akan menjadi pandai                                      

>>belalang dapat menuai
dapat keuntungan tanpa disengaja

>>belalang hendak menjadi elang
orang bodoh (hina) berlaku seperti orang pandai (terhormat)

>>belanak bermain di atas karang
ombak besar (sehingga ikan belanak yang biasanya senang diam dalam pasir laut, naik ke permukaan laut)

>>belukar sudah menjadi rimba
kesalahan yang tidak dapat diperbaiki lagi

>>belum (sudah) diasapi kemenyan
belum (sudah) kawin

>>belum beranak sudah ditimang
bersenang-senang sebelum maksudnya tercapai

>>belum beranak sudah ditimang belum duduk sudah berlunjur
terlampau cepat gembira sebelum maksud tercapai

>>belum bergigi hendak mengunyah (menggigit)
hendak melakukan sesuatu, tetapi belum ada sarananya

>>belum bertaji hendak berkokok
belum berilmu (kaya, kuasa, dsb) sudah hendak menyombongkan diri

>>belum dipanjat asap kemenyan
belum kawin

>>belum duduk belunjur dulu
sudah bergirang hati lebih dahulu sebelum tercapai apa yang dikehendaki

>>belum duduk sudah belunjur
sudah bergirang hati dulu sebelum tercapai yang dikehendaki

>>belum duduk sudah mengunjur
sudah bergirang hati sebelum tercapai apa yang diinginkannya

>>belum punya kuku hendak mencubit
belum mempunyai kekuasaan sudah hendak mencari-cari kesalahan orang

>>belum tahu di pedas lada
belum berpengalaman

>>belum tahu di pedas lada
masih muda sekali; belum berpengalaman

>>belum tegak hendak berlari
lekas-lekas hendak marah, sebelum mengetahui benar kesalahan orang yang hendak dimarahi; belum duduk sudah belunjur

>>belum tentu hilir mudik nya
belum tentu keputusan atau kesudahan suatu hal atau perkara; kokoh, baik dalam soal yang kecil-kecil maupun dalam soal yang besar-besar

>>belum tentu si upik si buyungnya
belum tentu kesudahannya

>>benci akan mencit rengkiang disunu
sebab takut akan bahaya yang kecil, dibuanglah keuntungan yang banyak

>>berair rongkong
mendapat rezeki (keuntungan)

>>beraja di hati, bersultan di mata, ( beraja di mata, bersultan di hati)
menurutkan kemauan sendiri

>>berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian
bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian

>>beranak tiada -
mendapat kesusahan (kecelakaan dsb) karena salahnya sendiri

>>berani hilang tak hilang, berani mati tak mati
melakukan pekerjaan hendaklah jangan tanggung-tanggung atau takut-takut

>>berani malu, takut mati
berani melakukan pekerjaan terlarang, setelah ketahuan baru menyesal

>>berani menjual, berani membeli ( berani pegang, berani tanggung)
jika berani mengatakan (memerintahkan), hendaknya berani melakukan juga

>>berani sendok pengedang, air hangat direnanginya
perihal orang berani, tetapi bodoh                                                                    

>>berapa berat mata memandang, berat juga bahu memikul
betapapun menderita orang melihat, lebih menderita orang yang mengalami (kesusahan dsb)

>>berarak ke tebing
melakukan pekerjaan yang mendapatkan kecelakaan atau kerugian

>>berarak tidak berlari
melakukan sesuatu sebagaimana mestinya

>>berat sama dipikul, ringan sama dijinjing
suka duka, baik buruk sama-sama ditanggung

>>berat sama dipikul, ringan sama dijinjing
bersama-sama dalam suka dan duka

>>berat sepikul, ringan sejinjing
bersama- sama dalam suka dan duka

>>berbilang dari esa, mengaji dari alif
jika mengerjakan sesuatu hendaknya dimulai dari permulaan

>>berbuat jahat jangan sekali, terbawa cemar segala ahli
jangan sekali-kali berbuat jahat karena nama baik keluarga akan terbawa-bawa menjadi buruk

>>berbukit di balik pendakian
lepas dari kesukaran yang satu mendapat kesukaran lain

>>bercekak henti, silat terkenang
buah pikiran yang sudah terlambat tidak ada gunanya                                

>>bercerai sudah, talak tidak
sudah berpisah, tetapi belum sah diceraikan

>>bercerai tidak bertalak (kalau bercerai tidak usah menjatuhkan talak)
pertalian suami-istri yang tidak sah

>>berdiang di abu dingin
tidak mendapat apa-apa (dari saudara, tuan rumah, dsb)

>>berebut lontong tanpa isi
berlomba-lomba memperoleh sesuatu yang tidak berguna

>>berebut temiang belah
berkelahi memperebutkan sesuatu yang tidak berharga

>>berebut temiang hanyut, tangan luka temiang tak dapat
dua orang yang memperebutkan sesuatu sampai luka-luka, tetapi tidak ada hasilnya

>>berendam se sayak air, berpaut sejengkal tali
penghidupan yang sangat susah (serba kekurangan)

>>berendam sesayak air, berpaut sejengkal tali
hidup serba kekurangan

>>bergaduk diri, saku-saku diterbangkan angin
banyak membual, tetapi kantongnya kosong

>>bergantung di ujung kuku
dalam keadaan yang sangat berbahaya

>>bergantung pada rambut sehelai
berada dalam keadaan yang sangat sulit (bahaya)

>>bergantung pada tali rapuh
menyandarkan hidupnya pada orang (jabatan, pekerjaan, dsb) yang lemah atau tidak tetap

>>bergantung tidak bertali (sehasta tali)
perempuan yang ditinggalkan suaminya, tetapi tidak pula diceraikan; (b) keadaan seorang gundik yang tidak sah

>>berguru dahulu sebelum bergurau
belajar dahulu sebelum bersenang-senang

>>berhakim kepada beruk
meminta pengadilan kepada orang yang tamak niscaya akan rugi

>>berhakim kepada beruk
minta keadilan (pertimbangan) kepada orang yang rakus

>>berhati baja, berurat kawat
tabah dan keras hati

>>berhitung nasib peruntungan
membicarakan nasib

>>beriak tanda tak dalam, berguncang tanda tak penuh
orang yang suka menyombong pertanda kurang dalam pengetahuannya

>>berjalan peliharakan kaki , berkata peliharakan lidah
ingat-ingat selalu dalam berbuat sesuatu

>>berjalan sampai ke batas , berlayar sampai ke pulau
segala usaha hendaknya sampai kepada maksudnya

>>berjalan selangkah menghadap surut, berkata sepatah dipikirkan
selalu ingat-ingat (hati-hati) dalam melakukan pekerjaan apa pun

>>berjalan selangkah menghadap surut, berkata sepatah dipikirkan
dalam berbuat sesuatu hendaklah kita mempertimbangkannya masak-masak

>>berjalan selangkah, melihat surut
selalu ingat akan hari kemudian (tidak hanya memikirkan waktu sekarang saja)

>>berjanjang naik, bertangga turun
menurut derajat dan kedudukan masing-masing; menurut aturan yang lazim berlaku

>>berkain tiga hasta; berkain tak cukup sebelit pinggang; tak berkain sehelai benang)
serba kekurangan (miskin sekali)

>>berkata peliharakan lidah
... tidak akan menghiraukan cemoohan orang

>>berkata siang melihat-lihat, berkata malam mendengar-dengar
jika hendak membicarakan sesuatu, harus selalu berhati-hati

>>berkayuh sambil ke hilir
sekali melakukan pekerjaan dua tiga maksud tercapai

>>berkelahi dalam kepuk
hal yang sukar diselesaikan

>>berkelahi dalam mimpi
berlelah-lelah dengan sia-sia

>>berkelahi di ekor alahan
mempertengkarkan sesuatu yang sudah beres (selesai) atau yang kurang penting

>>berkemudi di haluan, bergilir ke buritan
orang yang menurut perintah istrinya atau orang sebawahnya

>>berkeras tidak berkeris
bertindak keras, tetapi tidak mempunyai kekuatan untuk mempertahankan diri

berkering air liur
,
>>berketuk di luar sangkar, bertanam di luar pagar
mengemukakan keterangan (keberatan dsb) sesudah diputuskan

>>berkocak tanda tak penuh
orang yang banyak bicara menandakan kurang pengetahuannya

>>berkotakan (bernegerikan, berkubukan) betis
mengembara ke mana-mana (tidak tetap tempat tinggalnya)

>>berlaki anak semang
perempuan yang buruk kelakuannya

>>berlayar atas angin
mendapat bantuan atau sokongan orang lain

>>berlayar bernakhoda, berjalan dengan yang tua
setiap mengerjakan sesuatu hendaklah menuruti nasihat (petunjuk) orang yang ahli atau yang berpengalaman

>>berlayar di pulau kapuk, cak
tidur

>>berlayar menentang (mengadang, menuju) pulau
setiap usaha harus ada tujuannya:

>>berlayar sambil memapan
menyelesaikan dua tiga pekerjaan sekaligus

>>berlayar sambil memapan
menyelesaikan dua tiga pekerjaan sekaligus

>>berlayar sampai ke pulau , berjalan sampai ke batas
segala usaha hendaklah diselesaikan sampai tercapai maksudnya


Tidak ada komentar:

Posting Komentar