Apa
kabar semua? Ini kumpulan peribahasa bagian 7, kelanjutan yang sebelumnya. Semoga bermanfaat!
>>satu nyawa , dua badan
sehidup semati
>>satu sangkar dua burung
dua orang perempuan sama-sama menghendaki seorang laki-laki
>>sauk (menyauk) air mandikan diri
hidup dengan usahanya sendiri
>>sawah berpematang (berpiring) ladang berbintalak
segala sesuatu ada batasnya
>>sayap singkat, terbang hendak jauh
hendak berbuat sesuatu yang melebihi kemampuan
>>sbg anai-anai bubus
berduyun-duyun atau berkerumun banyak sekali
>>se hina semalu
seia sekata; senasib
>>searah bertukar jalan
sama maksudnya, tetapi berlainan cara mencapainya
>>sebab buah dikenal pohonnya
dari perbuatan atau perangai seseorang dapat diketahui asalnya
>>sebagai aur dengan rebung
sangat karib (tentang persahabatan)
>>sebagai ayam diasak malam
tidak berdaya lagi
>>sebagai bisul hampir memecah
menghadapi suatu kesulitan yang hampir terhindar (hampir teratasi)
>>sebagai dawat dengan kertas
pasangan yang sesuai benar
>>sebagai di rumah induk bako
merasa senang dan aman
>>sebagai duri landak
kecil dan runcing (tentang jari)
>>sebagai garam dengan asam
sudah sesuai benar (tentang pria dan wanita) dan tentu menjadi jodoh
>>sebagai kepiting batu
sangat kikir
>>sebagai kera dapat canggung
merapatkan dirinya kepada orang yang telah memberi pertolongan
>>sebagai kera dapat canggung
merapatkan dirinya kepada orang yang telah memberi pertolongan
>>sebagai kunyit dengan kapur
mudah dan lekas mesra (bercampur, berpadu, bersetuju)
>>sebagai minyak dengan air
tidak dapat bersatu (karena bermusuhan dsb)
>>sebagai orang mabuk gadung
rupa seseorang yang lemah dan pucat karena mengidap penyakit
>>sebagai pancang diguncang arus
orang yang tidak tetap pendiriannya
>>sebagai petai sisa pengait
tidak berguna sama sekali
>>sebagai sadur menimbul(kan) senam
kelihatan keadaan (maksud, tabiat) yang sebenarnya
>>sebaik-baiknya hidup teraniaya
sekali-kali jangan merugikan atau mencelakakan orang lain sekalipun kita dirugikan atau dicelakakannya
>>sebelum ajal berpantang mati
sebelum tiba waktunya tidak akan mati
>>sebelum ajal berpantang mati
sebelum tiba waktunya tidak akan mati
>>sebesar-besarnya bumi ditampar tak kena
perkara yang kelihatannya mudah, tetapi sebenarnya susah menyelesaikan
>>sebuah lesung ada seekor ayam jantannya (atau pemimpinnya)
tiap-tiap kaum ada seorang penghulunya atau seorang cerdik pandainya yang akan melindungi kaum itu dari kejahatan orang lain
>>sebusuk-busuk daging dikincah dimakan juga, seharum-harum tulang dibuang
jika keluarga berbuat ulah akan dimarahi, tetapi setelah itu diampuni, jika orang lain berbuat salah tidak dimaafkan sedikit pun juga
>>seciap bak ayam, sedencing bak besi
seia sekata
>>secupak tak jadi segantang
sesuatu yang tetap dan tidak dapat diubah lagi
>>sedangkan bah kapal tak hanyut, ini pula kemarau panjang
sedangkan waktu berpencaharian tidak tercapai maksudnya, apalagi waktu menganggur
>>sedap dahulu pahit kemudian
bersenang-senang dahulu, akhirnya mendapat kesusahan
>>sedatar saja lurah dengan bukit
menyamaratakan orang; tidak membeda-bedakan kaya atau miskin dsb
>>sedia payung sebelum hujan
bersiap sedia sebelum terjadi yang kurang baik
>>sedikit hujan banyak yang basah
kecelakaan yang kecil membawa akibat yang besar
>>seekor kerbau berkubang , sekandang kena luluknya
seorang berbuat salah, semua terbawa-bawa (terkena akibatnya)
>>seekor kerbau berlumpur semuanya berlabur
seorang berbuat jahat, seluruh keluarganya beroleh nama yang buruk
>>segala senang hati
sangat senang
>>segan (malu) mengayuh perahu hanyut
kalau segan berusaha, akan mendapat susah nantinya
>>segan bergalah hanyut serantau
karena segan berusaha akhirnya merugi besar
>>segan bergalah hanyut serantau
jika tidak mau berusaha, (kita) akan mendapat bencana
>>segar dipakai, layu dibuang
sesuatu yang dihargai hanya pada waktu baik (bagus) saja
>>segenggam digunungkan, setitik dilautkan
sangat dihargai
>>sehabis kelahi teringat silat
sesudah persoalan (pekerjaan) selesai, baru teringat cara yang baik untuk menyelesaikannya
>>sehari selembar benang , lama-lama menjadi sehelai kain
pekerjaan sulit yang dikerjakan dengan penuh kesabaran, lama-lama akan berhasil juga
>>sehari selembar benang, lama-lama jadi sehelai kain
hal perbuatan orang yang sabar dan tidak lekas putus asa, sedikit demi sedikit lama-lama berhasil juga
>>sehina semalu
seia sekata; senasib
>>seidas bagai benang, sebentuk bagai cincin
dua orang yang sejodoh benar
>>seikat bagai sirih , serumpun bagai serai
seia sekata; sehina semalu; bersama-sama menanggung untung dan rugi atau senang dan derita
seiring
>>seiring bertukar jalan, seia bertukar sebut
kedua pihak semaksud dan sepaham, tetapi berlain cara melaksanakannya
>>sejak dunia terkembang,
mulai zaman dulu; sudah lama sekali
>>sejak mencecah bumi,
sejak kecil
>>sekali merengkuh dayung , dua tiga pulau terlampaui
sekali melakukan suatu pekerjaan, beberapa maksud tercapai
>>sekam menjadi hampa berat
tidak akan merugikan sedikit jua
>>sekebat bagai sirih
sepakat dalam perkumpulan (rapat)
>>sekepal menjadi gunung, setitik menjadi laut
dari sedikit menjadi banyak; perkara yang kecil dibesar-besarkan
>>sekerat ular sekerat belut
orang yang bermuka dua (ikut ke sana kemari)
>>sekudung limbat, sekudung lintah
tidak tetap pendiriannya
>>selama gagak hitam, selama air hilir
selama-lamanya
>>selama hayat dikandung badan
selama masih hidup
>>selama hayat dikandung badan
selama (masih) hidup
>>selama hayat dikandung badan
selama masih hidup
>>selama hujan akan panas jua
sehabis kesusahan, akhirnya akan datang juga waktu yang baik
>>selama sipatung mandi
sebentar sekali
>>selangkas betik berbuah
waktu yang singkat
>>selapik seketiduran
sangat akrab (tentang persahabatan)
>>seliang bagai tebu , serumpun bagai serai
seia sekata; rukun
>>seludang menolakkan mayang
memperlihatkan atau kelihatan kecantikannya (isi hatinya, kesombongannya, dsb)
>>semanis manis gula ada pasir di dalamnya (manissemanismanis gula berpasir jua, sepahitsemanispahit jadam menjadi obat)
bujuk rayu yang lemah-lembut adalah berisi tipu dan perkataan yang keras itu kadang-kadang menjadi kebajikan diri
>>sembunyi tuma (kepala tersuruk) ekor kelihatan
merasa tidak ada yang mengetahui, tetapi sebenarnya sudah diketahui orang banyak
>>sembunyi tuma kepala tersuruk, ekor kelihatan
menutup-nutupi perbuatan jahat yang sudah diketahui orang
>>semisal udang dalam tangguk
sedang dalam kesusahan (kesukaran)
>>semua berasnya
memperlihatkan semua hartanya (kepandaian dsb)
>>semua berasnya
memperlihatkan semua hartanya (kepandaian dsb)
>>semut dipijak tidak mati, gajah diarung bergelimpangan ( semut terpijak tidak mati, alu tertarung patah tiga)
perihal cara berjalan seorang perempuan yang baik lagi teratur (tidak terlalu lambat dan tidak terlalu cepat)
>>sendok berdengar-dengar, nasi habis budi dapat
karena pekerjaan dilakukan kurang hati-hati, akhirnya mendapat malu karena rahasia terbuka kepada orang lain
>>sendok besar tak mengenyang
tidak ada buktinya
>>sendok dan periuk lagi berantuk ( sendok dengan belanga lagi berlaga)
sahabat baik (suami istri dsb) adakalanya berselisih juga
>>senjata makan tuan
sesuatu yang direncanakan untuk mencelakakan orang lain, tetapi berbalik mengenai diri sendiri
>>seorang budiseorangbudian, seorang tabung seruas
dua orang yang sangat berbeda tabiatnya (seorang banyak akal liciknya, seorang lagi lurus hati)
>>seorang ke hilir seorang ke mudik
tidak ada persesuaian perasaan dan pikiran antara laki bini, sahabat, dsb
>>seorang makan cempedak , semua kena getahnya
seorang berbuat salah, semua dianggap bersalah juga
>>seorang makan nangka , semua kena getahnya
seorang yang berbuat kesalahan demi memenuhi kesenangannya, tetapi orang lain turut menanggung akibatnya
>>sepala-pala mandi biarlah basah
mengerjakan sesuatu janganlah tanggung-tanggung
>>sepandai-pandai - yang busuk berbau juga
perbuatan yang salah, meskipun dirahasiakan, lama-lama akan ketahuan juga
>>sepandai-pandai tupai melompat, sekali gawal juga
sepandai-pandai orang, ada kalanya ia salah (keliru) juga
>>sepandai-pandai tupai melompat, sekali waktu gawal juga
sepandai-pandai orang, sekali-sekali keliru juga
>>sepandai-pandai tupai meloncat, sekali gawal (terjatuh) juga
sepandai-pandai seseorang, ada kalanya berbuat salah (keliru) juga
>>sepanjang tali beruk
terlalu panjang sehingga membosankan (tentang pidato, doa yang panjang)
>>sepasin dapat bersiang
mendapat keuntungan tidak dengan sengaja
>>sepenggalah matahari naik
alamat waktu, kira-kira pukul 08.00 atau 09.00
>>seperti air basuh tangan
sesuatu yang mudah didapat
>>seperti antan pencungkil duri
pekerjaan atau usaha yang sia-sia
>>seperti api dalam sekam
hal-hal tidak baik yang tidak tampak
>>seperti api makan (di dalam) sekam
perasaan cinta kasih (dendam dsb) yang tersembunyi
>>seperti batang mengkudu , dahulu dengan bunga
perihal orang yang mau lekas marah sebelum diketahui benar kesalahan orang yang hendak dimarahinya itu
>>seperti baung dipukul,
menjerit-jerit
>>seperti Belanda kesiangan
orang yang meniru-niru sikap Belanda (pada zaman penjajahan)
>>seperti Belanda minta tanah
perihal orang yang tamak, diberi sedikit hendak banyak, diberi banyak hendak semuanya
>>seperti Belanda minta tanah , diberi kuku hendak menggarut
apabila seseorang diberi sedikit, ia mengajukan lebih banyak lagi
>>seperti belut pulang ke lumpur
kembali ke tempat yang diinginkan (disenangi)
>>seperti beranak besar hidung
perihal seseorang yang sebentar-sebentar menengok atau memperlihatkan barang yang baru diperolehnya
>>seperti bertih direndang
berdetusan tidak henti-hentinya (bunyi senapan dsb)
>>seperti biji saga rambat di atas talam
tidak berpendirian tetap; selalu berubah
>>seperti birah dengan keladi
hampir sama
>>seperti birah tidak berurat
sangat malas (sebentar-sebentar berbaring dsb)
>>seperti birah tumbuh di tepi lesung
lekas subur (besar)
>>seperti bisai makan sepinggan
berpatutan (sesuai) benar
>>seperti buah bemban masak
air mata yang jatuh berderai-derai
>>seperti buah kedempung , di luar berisi di dalam kosong
orang yang sombong (banyak cakap), padahal tidak ada kelebihannya
>>seperti bujuk lepas dari bubu
menghilang cepat setelah lepas dari bahaya
>>seperti buku gaharu
baru memperlihatkan keunggulannya apabila perlu
>>seperti bulan -
muka yang sangat pucat
>>seperti burung gagak pulang ke benua
keadaan dan sifatnya tetap saja meskipun telah jauh merantau
>>seperti cacing kepanasan
tidak tenang, selalu gelisah (karena susah, malu)
>>seperti cembul dengan tutupnya (dapat tutupnya)
cocok sekali; sesuai benar
>>seperti Cina karam
riuh rendah; hiruk-pikuk
>>seperti cincin dengan permata
sesuai benar
>>seperti cincin dengan permata
cocok sekali
>>seperti ditempuh gajah lalu
suatu hal yang tidak dapat ditutup-tutupi (disembunyikan)
>>seperti gadis jolong bersubang, bujang jolong bekerja
sangat berlagak (sombong)
>>seperti gadis sudah berlaki
anak perawan yang tingkah lakunya kurang baik (pemalas, pengotor, dsb)
>>seperti gajah dengan sengkela nya
sesuatu yang menyusahkan
>>seperti gajah masuk kampung
orang yang berkuasa dapat berbuat sekehendak hati di dalam lingkungan orang yang lemah
>>seperti gergaji dua mata
memperoleh keuntungan dari dua belah pihak
>>seperti gerundang yang kekeringan
orang yang mendapat kesukaran dan tidak ada yang menolongnya
>>seperti gerup dengan sisir
menunjukkan hubungan yang rapat sekali, seolah-olah tidak dapat bercerai
>>seperti gula dalam mulut
pekerjaan yang sangat mudah; sesuatu yang sudah dikuasai
>>seperti gunting makan di ujung
perlahan-lahan (diam-diam tidak kentara), tetapi mengena atau tercapai apa yang dimaksudkan
>>seperti harimau menyembunyikan kuku
(ungkapan untuk) orang yang menyembunyikan kepandaiannya dsb
>>seperti ikan baung dekat pemandian
amat rakus (segala sesuatu yang ada dimakan)
>>seperti ikan dalam air
senang sekali
>>seperti ikan dalam belat
tidak dapat melepaskan diri lagi (dari tangan musuh)
>>seperti ikan dalam tebat
rezeki yang sudah hampir dalam tangan
>>seperti ikan kena tuba
bingung tidak keruan atau sudah tidak berdaya lagi
>>seperti itik mendengar guntur
mengharap-kan peruntungan dsb yang tidak tentu datangnya
>>seperti janggut pulang ke dagu
sudah pada tempatnya
>>seperti janggut pulang ke dagu
kena pada tempatnya
>>seperti kancah dibayar, Mk pb
ternganga dan terdiam saja (dalam percakapan, soal jawab, dsb)
>>seperti katak di bawah tempurung
sangat picik pengetahuannya; kurang luas pandangannya
>>seperti katak di bawah tempurung
berpengetahuan yang sangat picik
>>seperti katak ditimpa kemarau
berkeluh kesah tidak keruan (hiruk-pikuk dsb); sangat gaduh
>>seperti kedangkan dengan caping
orang-orang yang akrab dan suka tolong-menolong
>>seperti kelekatu masuk api
tidak memedulikan bahaya maut
>>seperti kepiting tidak tahu bungkuknya (sebagai udang tak tahu bungkuknya)
orang yang tidak tahu akan cacatnya, tidak sadar akan kebodohan dan kekurangannya
>>seperti kera dapat bunga
tiada dapat menghargai keindahan (jasa, nilai, dsb)
>>seperti kera dengan monyet
setali tiga uang, jadi sama saja
>>seperti kera mendapat bunga (seperti kera diberi kaca)
mendapat sesuatu yang tidak dapat mempergunakannya
>>seperti kera mendapat bunga (seperti kera diberi kaca)
mendapat sesuatu yang tidak dapat mempergunakannya
>>seperti kerbau dicocok hidung
menurut saja
>>seperti kerbau dicocok hidung
selalu menurut saja karena kebodohannya
>>seperti keroncor dengan belangkas
sangat karib (tentang persahabatan)
>>seperti ketiak ular , panjang lanjut (tidak putus-putusnya)
tidak berketentuan (baik buruknya)
>>seperti kodok ditimpa kemarau
berkeluh kesah tidak keruan
>>seperti kucing dibawakan lidi
sangat takut
>>seperti kuda lepas dari pingitan
sangat girang karena dapat bebas (lepas) dari kungkungan
>>seperti kuda lepas dari pingitan
seseorang yang merasa gembira sekali karena bebas dari larangan, kungkungan, dsb
>>seperti labu dibenam
sangat congkak
>>seperti lampu kekurangan minyak
perihal seseorang yang hidupnya sangat melarat; perihal seseorang yang penyakitnya sudah sangat parah (sudah hampir mati)
>>seperti lebah , mulut membawa madu, pantat membawa sengat
orang yang manis tutur katanya, tetapi berbahaya (jahat)
>>seperti lepat dengan daun
tidak dapat berpisah antara satu dan yang lain
>>seperti limau masak seulas
(orang) yang menonjol di antara saudara-saudaranya (lebih pandai, kaya, dsb)
>>seperti lonjak alu penumbuk padi
berjalan dengan langkah yang gagah, tetapi sombong
>>seperti mayat ditegakkan
berbadan kurus dan bermuka pucat
>>seperti melukut di tepi gantang
tidak dapat berbuat apa-apa
>>seperti memegang tali layang-layang
orang berkuasa (kaya) yang dapat berbuat sekehendak hatinya terhadap orang lemah
>>seperti menangkap ikan dalam belanga
sesuatu yg sudah pasti akan didapat
>>seperti menanti orang dahulu, mengejar orang kemudian
perbuatan yang sia-sia
>>seperti menating minyak penuh
diperlakukan dengan penuh kasih sayang (hati-hati dsb)
>>seperti menating minyak penuh
diperlakukan dengan penuh kasih sayang (hati-hati dsb)
>>seperti menating minyak penuh
memperlakukan dengan sangat hati-hati (penuh kesayangan dsb)
>>seperti menepung tiada berberas
banyak cakap, tidak berisi
>>seperti menghilang manau
perbuatan yang sukar dilaksanakan; sukar sekali
>>seperti mentimun dengan durian
, pb perlawanan yang tidak sebanding (antara orang lemah dan orang kuat, orang bodoh dan orang pandai)
>>seperti misai pulang ke bibir
pulang ke asalnya; sudah pada tempatnya
>>seperti orang kecabaian
sangat gelisah (tidak tenang duduknya dsb)
>>seperti orang mati jika tiada orang mengangkat bila akan bergerak
seseorang yang daif yang tidak mempunyai daya upaya, jika tiada orang menolongnya niscaya akan semakin susah
>>seperti panji-panji , ditiup angin berkibar-kibaran
tidak tetap pendirian, ikut pihak yang kuat
>>seperti panji-panji , ditiup angin berkibar-kibaran
tidak tetap pendirian, ikut pihak yang kuat
>>seperti parang bermata dua
mendapat keuntungan dari kedua belah pihak
>>seperti pikat kehilangan mata
bingung tidak keruan; kehilangan akal
>>seperti pinang dibelah dua
(dua orang yang) serupa benar
>>seperti pinang pulang ke tampuknya
sudah pada tempatnya; sudah cocok
>>seperti pinggan dengan mangkuk salah sedikit hendak berantuk
perselisihan antara suami istri atau kaum keluarga merupakan hal yang biasa
>>seperti pipit menelan jagung
hendak menyama-nyamai orang yang tinggi pangkatnya (martabatnya dsb)
>>seperti polong kena sembur
berlari cepat-cepat karena ketakutan dsb
>>seperti pungguk merindukan bulan
seseorang yang merindukan kekasihnya, tetapi cintanya tidak terbalas
>>seperti rusa kena tambat
selalu gelisah (tidak tetap kedudukannya)
>>seperti rusa masuk kampung
tercengang-cengang keheranan
>>seperti santan dengan tengguli
cocok benar; kena benar
>>seperti sayur dengan rumput
banyak bedanya; berlainan benar
>>seperti sengkalan tak sudah
buruk sekali (rupa dll)
>>seperti siang dengan malam
jauh (banyak) bedanya
>>seperti tikus jatuh di beras
ibarat orang yg mendapat pekerjaan yg menguntungkan dan tidak ingin meninggalkan pekerjaan itu lagi
>>seperti tikus masuk perangkap
orang yg sudah kehilangan akal; amat gelisah
>>seperti tikus masuk rumah
orang yg kecewa krn tidak terpenuhi harapannya
>>seperti toman makan anak
orang yang berbuat cabul (sumbang)
>>seperti ular kena bedal (palu, pukul)
tidak tenang (karena marah dsb)
>>seperti ular mengutik-ngutik ekor
bergerak terus dengan gelisah (karena marah dsb)
>>sepesan anak beranak, anaknya beranak (menggigit) pula
cepat sekali berkembang biak (bertambah banyak)
>>serigala berbulu domba
orang yang kelihatannya bodoh dan penurut, tetapi sebenarnya kejam, jahat, dan curang
>>serigala dengan anggur
sikap seseorang yang mencela sesuatu yang sangat diingininya dan berusaha memerolehnya, tetapi gagal
>>serumpun bagai serai, selubang (seliang) bagai tebu
bersatu hati-hati dalam segala hal
>>serumpun serai , selubang (seliang) bagai tebu (serumpun bagai serai , seikat bagai sirih)
seia sekata; rukun sekali
>>serumpun serai , selubang (seliang) bagai tebu (serumpun bagai serai , seikat bagai sirih)
seia sekata; rukun sekali
>>sesak berundur-undur, hendak lari malu, hendak menghambat tak lalu
sudah tidak dapat melawan, tetapi pura-pura masih sanggup bertahan
>>sesal (pikir) dahulu pendapatan, sesal kemudian tidak berguna
pikir dulu masak-masak (baik-baik) sebelum berbuat sesuatu (agar tidak menyesal kelak)
>>sesal dahulu yang bertuah, sesal kemudian yang celaka
setiap perbuatan hendaklah ditimbang masak-masak agar tidak menyesal
>>sesat surut, terlangkah kembali
memperbaiki kesalahan yang telah dibuat
>>sesayat sebelanga juga
meskipun sedikit, dianggap sudah cukup juga
>>sesayat sebelanga juga
meskipun sedikit, dianggap sudah cukup juga
>>setali tiga uang
sama saja; tidak ada bedanya
>>setapak jangan lalu, setapak jangan surut
pendirian harus kuat
>>setempuh lalu, sebondong surut
tetap bersatu hati
>>setempuh lalu, sebondong surut
tetap bersatu hati
>>setinggi-tinggi bangau terbang, surutnya ke kubangan
sejauh-jauh orang merantau, akhirnya kembali ke tempat asalnya (kampung halamannya) juga
>>setinggi-tinggi melambung , surutnya ke tanah juga
biar ke mana pun perginya, akhirnya pulang ke kampung halaman juga
>>seukur mata dengan telinga
seturut penglihatan dan pendengaran
>>si cebol hendak mencapai bulan (bintang)
menghendaki sesuatu yang mustahil tercapai
>>sia-sia menjaring angin, terasa ada tertangkap tidak
jangan mengharapkan sesuatu yang bukan-bukan supaya tidak kecewa
>>sia-sia negeri alah
pekerjaan yang dilakukan tidak hati-hati mendatangkan kerugian atau bahaya
>>sia-sia utang tumbuh
pekerjaan yang dilakukan tidak hati-hati dan tidak rapi penjagaannya sehingga menimbulkan kerugian
>>siang bernapas, malam berembun (malam berselimut embun, siang bertudung awan)
sangat miskin (tidak punya rumah)
>>siapa berkotek , siapa bertelur
siapa yang bersuara terdahulu, biasanya dialah yang berbuat
>>siapa gatal , dialah menggaruk
siapa berkehendak dialah yang harus berbuat
>>siapa lama tahan, menang
apabila bekerja dengan tekun dan rajin, tidak tergesa-gesa, lama-kelamaan kerja yang sulit sekali pun akan selesai juga dengan baik
>>siapa luka siapa menyiuk
yang merasa tersindir, dialah yang berbuat sesuatu sebagai yang disindirkan itu
>>siapa makan lada , ialah berasa pedas
barang siapa yang bersalah akan merasa tersinggung (oleh sindiran dsb)
>>siapa melejang siap patah
siapa yang bersikeras hendak beroleh barang (pekerjaan), dialah yang harus menderita rugi (kesukaran dsb)
>>siapa melejang, siapa patah ( siapa melalah, siapa patah; siapa menyuruk, siapa bungkuk)
orang yang berkeras hendak berbuat sesuatu, dialah harus menanggung kesukarannya (kerugiannya dsb); pekerjaan yang terburu-buru itu kelak merugikan juga
>>siapa menjala , siapa terjun
siapa yang menginginkan sesuatu harus berusaha
>>siapa pun jadi raja, tanganku ke dahi juga
siapa pun berkuasa aku tetap menghormatinya
>>siapa sakit, siapa -
yang berbuat salah akan merasa jika ada yang menyindir dsb
>>siapa yang gatal, dialah yang menggaruk
orang yang berkehendak (ingin), dialah yang harus berbuat sendiri
>>siapa yg makan cabai, dialah yg berasa pedas (kepedasan)
1 siapa yg berbuat kurang baik akan merasakan akibatnya; 2 siapa yg merasa tersindir berarti telah berbuat spt yg disindirkan itu
>>siar bakar berpuntung suluh
suatu perkara boleh diputuskan sesudah cukup bukti-bukti dan keterangannya
>>sigai dua segeragai
suatu perkara yang bersangkut paut dengan perkara yang lain
>>silap mata pecah kepala
kalau kurang waspada dalam suatu pekerjaanya akhirnya akan binasa
>>silap mata pecah kepala
kalau kurang penjagaan dalam suatu pekerjaan yang berbahaya, binasalah akhirnya
>>singkap daun ambil isi (buah)
(berkata) dengan terus terang
>>singkat diulas panjang dikerat
mana-mana yang kurang ditambah, sedangkan yang lebih dikurangi (yang kurang baik diperbaiki)
>>singkat tidak terluas, panjang tidak terkerat
tiap-tiap orang akan mati apabila telah sampai ajalnya
>>siput memuji buntut
memuji diri sendiri
>>sirih naik junjungan patah
baru hendak naik derajat kehidupannya sudah mendapat kesusahan
>>sirih pulang ke gagang
sudah pada tempatnya; kembali seperti semula
>>sokong membawa rebah
dikhianati atau dicelakai oleh teman sendiri
>>sokong membawa rebah
orang kepercayaan yang merusakkan sesuatu yang dipercayakan (diamanatkan) kepadanya
>>spt sebuah biji tersesat dl rumput
1 orang yg hina tidak kelihatan oleh orang; 2 sesuatu yg kecil
>>suarang ditagih, sekutu dibelah
harta milik bersama atau persekutuan dibagi sebagaimana mestinya apabila suami istri atau orang berekanan bercerai atau berpisah
>>suaranya seperti membelah betung
suaranya tidak enak pada pendengaran (karena terlalu kuat dsb)
>>sudah arang-arang hendak minyak pula
sesudah dicemarkan nama seseorang, hendak bermanis-manis pula kepada orang itu
>>sudah basah kehujanan
mendapat kemalangan ganda
>>sudah bertarah berdongkol pula
sesudah perkara yang satu dibereskan, timbul lagi perkara yang lain
>>sudah bertarah berdongkol pula
sesudah perkara yang satu dibereskan, timbul lagi perkara yang lain
>>sudah beruban baru berguam
dikatakan kepada orang tua yang tingkah lakunya seperti orang muda
>>sudah biasa makan kerak
sudah biasa mengalami kesukaran
>>sudah dapat gading bertuah , tanduk tiada berguna lagi
setelah mendapatkan yang lebih baik, yang kurang baik ditinggalkan
>>sudah di depan mata
sudah dekat (hampir datang)
>>sudah dieban dihela pula
menderita berbagai-bagai kemalangan (kecelakaan dsb) terus-menerus
>>sudah diheban dihela pula
menderita berbagai kecelakaan terus-menerus
>>sudah dikecek , dikecong pula
dua kali tertipu
>>sudah gaharu cendana pula (sudah tahu bertanya pula)
pura-pura tidak tahu
>>sudah genap bilangannya
sudah sampai ajalnya
>>sudah jatuh ditimpa tangga
mendapat kesusahan (kecelakaan) secara berturut-turut
>>sudah kenyang makan kerak
sudah banyak pengalaman
>>sudah lulus maka hendak melantai
sudah celaka baru ingat
>>sudah makan, bismillah
suatu pekerjaan atau rundingan yg dilakukan terbalik, jadi tidak mengikuti aturan
>>sudah masuk angin
perihal suatu perkara yang sudah dicampuri orang lain sehingga tidak benar lagi
>>sudah mati kutu nya
sudah hilang kekuatannya; tidak berbuat apa-apa lagi; celah
>>sudah mengilang membajak pula
tidak henti-hentinya bekerja (menderita kesusahan dsb)
>>sudah panas berbaju pula
orang yang sedang dalam keadaan susah bertambah susah karena peristiwa yang menimpanya
>>sudah panjang langkahnya
sudah meninggal
>>sudah se asam segaramnya
sudah tidak ada celanya (tentang pekerjaan, perbuatan)
>>sudah seasam se garam nya
sudah baik benar (tidak ada celanya)
>>sudah tahu peria pahit
penyesalan yang sia-sia saja (sebab sudah tahu kurang baik, tetapi diperbuat juga)
>>sudah terantuk baru tengadah
sesudah merugi (menderita kecelakaan) baru sadar
>>sudah terantuk, baru tengadah
baru ingat sesudah merugi
>>sudah terlalu hilir malam, apa hendak dikata lagi
perbuatan salah yang terlanjur
>>sudah tidak - oleh angsa, baharu diberikan kepada itik
orang kecil hanya beroleh apa-apa yang tidak dapat digunakan oleh orang besar
>>sudu-sudu di tepi jalan dipanjat kena durinya, disinggung kena rabasnya, ditakik kena getahnya Mk
orang yang tidak dapat dikalahkan
>>sukar kaji pada orang alim, sukar uang pada orang kaya
orang pandai biasanya baru mau memutuskan suatu persoalan apabila sudah dipertimbangkan dalam-dalam; orang kaya baru mau mengeluarkan uang kalau ada untungnya
>>sukat air menjadi batu
tidak mungkin
>>sukatannya sudah penuh
sudah sampai ajalnya
>>suku tak boleh dianjak, malu tak boleh diagih
orang yang sekaum harus sehina semalu (hina seorang hina semuanya, malu seorang malu semuanya)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar